Loading...

Meteoroid-Meteor-Meteorit: Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Gambar dan Proses Pembentukannya

Advertisement
Matahari bersama-sama delapan planetnya, asteroid/planetoid, jutaan meteoroid, dan komet merupakan suatu kelompok keluarga yang teratur susunannya, dan membentuk suatu sistem yang disebut sistem bintang. Dalam sistem bintang tersebut yang menjadi pusatnya adalah Matahari. Satu kesatuan sistem bintang tersebut dikenal juga dengan nama Tata Surya. Jadi, anggota tata surya terdiri atas:
 Matahari
 Planet-planet (Mercurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus)
 Satelit (alam)
 Planetoid atau asteroid
 Komet (bintang berekor)
 Meteor (bintang beralih atau bintang jatuh)
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari definisi, ciri-ciri atau karakteristik, jenis, contoh, gambar dan proses pembentukan meteoroid-meteor-meteorit lengkap. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa paham.
Pengertian Meteoroid-Meteor-Meteorit
Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor atau disebut juga bintang jatuh (shooting stars) merupakan bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api. Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai hujan meteor.
Meteoroid-Meteor-Meteorit: Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Gambar dan Proses Pembentukannya
Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi. Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit. Ada tiga istilah yang berkaitan dengan meteor, yaitu Meteoroid, Meteor dan Metorit. Berikut ini pengertian ketiga istilah tersebut.
 Meteoroid adalah benda kecil di luar angkasa yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul yang bergerak dalam ruang antar planet. Ketika meteoroid memasuki atmosfer bumi, maka meteoroid ini akan disebut dengan meteor.
 Meteor adalah dalah pecahan benda langit yang masuk ke dalam atmosfer bumi dan menyebabkan terjadinya gesekan antara permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Proses ini menimbulkan sebuah fenomena pijaran api dan cahaya dari kejauhan yang biasa kita sebut dengan fenomena bintang jatuh.
 Meteor adalah sisa dari meteor yang menyentuh permukaan bumi karena tidak habis terbakar di atmosfer.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan ketiga istilah tersebut itu didasarkan pada letak atau posisi meteor ditinjau dari bumi, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Jenis Benda Luar Angkasa
Letaknya dari Bumi
Meteoroid
Di luar atmosfer Bumi (ruang angkasa)
Meteor
Di dalam atmosfer Bumi (langit)
Meteorit
Di permukaan Bumi (tanah, danau atau lautan)

Meteoroid masuk ke atmosfer planet (Bumi) karena tertarik oleh gravitasi planet (misal Bumi). Meteoroid masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Gesekan dengan atmosfer Bumi menimbulkan pijar dan terlihat seperti cahaya di langit. Meteoroid, berukuran mulai dari sebutir biji padi sampai batu besar, habis terbakar karena panas gesekan sebelum sampai ke permukaan Bumi.

Akan tetapi, meteoroid yang besar dapat mencapai Bumi karena tidak habis terbakar dengan panas gesekan atmosfer Bumi. Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut kawah meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika Serikat yang lebarnya sekitar 1.265 m. Kawah ini dikenal dengan nama Barringer crater.
kawah meteorit  Barringer crater
Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata surya yang tidak bisa memancarkan cahaya sendiri. Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor yang masuk ke atmosfer bumi dan bergesekan dnegan atmosfer akan menimbulkan panas dan tampak berpijar.Gerak meteor yang berpijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jadi suatu meteor akan tampak seperti bintang beralih jika memasuki atmosfer bumi.

Contoh Fenomena Meteor
Meteor atau shooting stars yang kadang-kadang tampak seperti bola api yang lebih terang dari matahari. Bolide ialah meteor besar terdiri dari batu-batu dan debu yang melayang-layang di angkasa, kadang-kadang masuk ke atmosfer bumi, berwarna merah dan panas, akhirnya pecah dan hancur.

Pada tanggal 30 Juni 1908 jatuh meteor besar di Taiga Tugus (daerah hutan pinus), 1.000 km di sebelah utara Kota Irkutsk (Siberia). Cahayanya kuat menimbulkan getaran sampai ke Eropa Tengah, gelombang udaranya beredar 2x mengelilingi bumi. Pada jarak 600 km dari meteor jatuh, rel kereta api “Trans Siberia” melengkung. Tanggal 12 Februari 1947, meteor besar jatuh di Pegunungan Sihote. Tahun 1772, Pallas di St. Petersburg menemukan meteor berat 640 kg, terdiri dari berjenis-jenis logam. Logam yang terbanyak adalah besi, nikel, aluminium, dan sulfur.

Sebuah meteorit yang memiliki ukuran yang sangat besar dengan massa sekitar 34.000 kg seperti yang pernah ditemukan di Greenland tahun 1897 yang dinamakan meteorit Ahnignito. Meteor yang jatuh di Arizona yang diperkirakan memiliki massa sekitar 50.000 ton ini mengakibatkan terbentuknya kawah yang dikenal sebagai kawah Barringer (Barringer Crater) dengan diamater sekitar 1.400 m dan kedalam sekitar 190 meter.

Meteor terkecil yang disebut dengan meteorit Ras Tanura, yang jatuh di Arab Saudi tahun 1961 dengan berat sekitar 6 gram. Sedangkan Meteor terbesar menurut para ilmuwan ialah Meteor yang pernah jatuh di bumi sekitar 65 juta tahun silam yang menimbulkan debu dasyat dan banyak para ahli yang menyakini bahwa meteor pada waktu menyebabkan kepunahan dinausorus. 

Ciri-Ciri Meteoroid-Meteor-Meteorit
Baik meteoroid, meteor maupun meteorit memiliki karakteristik yang berbeda dengan benda-benda langit lainnya seperti komet dan asteroid. Beberapa ciri-ciri meteoroid-meteor-meteorit di antaranya adalah sebagai berikut.
 Meteoroid adalah bendap-benda langit kecil yang mengelilingi matahari dan terdapat di ruang antarplanet.
 Meteoroid bukan tergolong bintang karena meteoroid merupakan anggota tata surya yang tidak bisa memancarkan cahaya sendiri.
 Meteoroid berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram.
 Meteoroid semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.
 Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi dan bergesekan dengan lapisan atmosfer akan menimbulkan panas dan tampak berpijar. Pada kasus ini meteoroid berubah menjadi meteor.
 Gerak Meteor yang berpijar seperti bintang yang berpindah tempat oleh karena itu meteor disebut juga bintang beralih (namun bukan berarti bintang yang sebenarnya).
 Meteoroid yang berukuran sangat besar dapat mencapai permukaan Bumi karena tidak habis terbakar dengan panasnya gesekan atmosfer Bumi. Pada kasus ini, jika meteoroid menyentuh permukaan bumi maka statusnya berubah menjadi meteorit.
 Meteorit yang jatuh dipermukaan Bumi akan menimbulkan suatu kawah seperti meteorid yang massanya kurang lebih 10.000 ton pernah jatuh di Arizona dan Siberia. Meteorit tersebut dapat menimbulkan kawah yang lebarnya sekitar 1 km lebih.

Proses Pembentukan Meteoroid
Sebagian besar meteoroid terbentuk karena adanya tumbukan (tabrakan) antarbenda langit (bisa asteroid, komet atau planet) satu dengan yang lain sehingga membuat sisa atau pecahan dari benda yang bertumbukan tersebut. Kemudian pecahan tersebut keluar dari lintasan asalnya. Meteoroid yang tersebar secara bebas ini bisa memasuki atmosfer benda atau planet lain. Ketika sudah memasuki atmosfir bumi, maka meteoroid tersebut disebut meteor.

Di dalam atmosfer bumi, meteor ini akan terbakar karena terjadinya gesekan dengan udara pada kecepatan yang tinggi. Kebanyakan dari meteor tersebut akan terbakar habis dan menguap sepenuhnya sehingga tidak mencapai permukaan bumi, tetapi beberapa meteor tidak habis terbakar dan menyentuh permukaan bumi. Meteor yang menyentuh permukaan bumi ini disebut Meteorit.

Jenis-Jenis Meteoroid-Meteor-Meteorit

Klasifikasi atau penggolongan meteoroid-meteor-meteorit dapat berdasarkan atas asal-usulnya, dan komposisi atau kandungan unsurnya. Berikut ini penjelasannya.
Macam-Macam Meteoroid Berdasarkan Asal-usulnya
Berdasarkan asal-usulnya, meteoroid dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
 Meteoroid Asteroidal (Keplanetan), yaitu meteoroid yang berasal dari pecahan asteroid atau planet.
 Meteor Kekometan, yaitu meteoroid yang berasal dari pecahan komet.
 Meteoroid Parabolis, yaitu meteoroid yang merupakan pecahan dari sesuatu di dalam tata surya tetapi belum diketahui apa sesuatu tersebut.

Macam-Macam Meteorit Berdasarkan Kandungan Unsurnya
Berdasarkan jenis kandungan unsurnya, meteorit dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut
 Meteorit batu, yaitu meteorit yang kandungan materinya sebagian besar terdiri atas kalsium dan magnesium.
 Meteorit logam, yaitu meteorit yang kandungan materinya sebagian besar terdiri atas ferum (besi) dan nikel (90% besi dan 8% nikel)
 Meteorit tektit, yaitu meteorit yang kandungan materinya teridri atas asan kersik 80%.

Jenis-Jenis Hujan Meteor
Pada malam hari, sewaktu-waktu tampak beribu-ribu meteor cemerlang menyinari langit, seakanakan bumi dihujani bintang-bintang. Hal itu terjadi karena bumi melalui sebuah arus meteor di langit yang berisikan batu-batu kecil dan debu yang tak terhitung jumlahnya memasuki atmofer bumi dan habis terbakar. Ternyata, kebanyakan hujan bintang (meteor) itu berasal dari sisa komet yang tercecer sepanjang orbitnya.

Dalam ilmu astronomi dikenal empat macam hujan meteor, yaitu hujan meteor orionid, hujan meteor perseid, hujan meteor geminids dan hujan meteor quadantid. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
 Hujan Meteor Orionid
Hujan meteor orionid merupakan hujan meteor yang terjadi setiap tahun dan puncaknya adalah pada bulan oktober. Hujan meteor ini dapat terlihat dengan jelas, biasanya warna dari meteor yang melintas adalah hijau atau kuning. Nama Orionid diambil dari tempat bercahaya sebagai titik meteor yang melintas berasal. Tempat tersebut terletak di konstelasi orion.

 Hujan Meteor Perseid
Hujan Meteor Perseid adalah hujan meteor yag pusatnya berada di rasi perseus, dan biasanya terjadi ketika bumi melewati aliran meteor yang dikenal dengan awan perseid. Meteor perseid bisa terleihat dengan jelas dan biasanya terlihat di belahan bumi bagian utara saat malam hari di musim panas. Hujan Meteor Perseid telah diamati sejak 2 abad yang lalu dan puncak fenomena hujan meteor ini adalah pada pertengahan juli sampai Agustus, setiap tahun.

 Hujan Meteor Geminids
Hujan Meteor Geminids atau geminids meteor shower adalah hujan meteor yang disebabkan oleh meteor yang berasal dari sebuah asteroid yang disebut 3200 Phaethon. Hujan meteor geminids telah diamati sejak 1,5 abad dan biasanya terjadi pada bulan desember, setiap tahun.

 Hujan Meteor Quadrantid
Hujan Meteor Quadrantid atau Quadrantid meteor Shower adalah hujan meteor yang berasal dari konstelasi Bootes. Nama Quandrantid diambil dari Quadrans Muralis , konstelasi yang sekarang menjadi bagian dari konstelasi Bootes. Biasanya hujan meteor Quadrantid terjadi pada bulan januari. Tetapi pengamatan dari hujan meteor ini lebih sulit dari beberapa hujan meteor lain karena fenomena puncaknya berlangsung sangat singkat (hanya dalam hitungan jam).

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru