Pluto: Pengertian, Ciri/Karakteristik, Gambar, Struktur dan Penjelasan Lengkap
https://blogmipa-geografi.blogspot.com/2018/04/pluto.html
Daftar Materi Geografi
Advertisement
Baca Juga:
Dahulu kita mengenal ada sembilan planet dalam sistem tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Tetapi saat ini yang diakui sebagai planet anggota tata surya hanya delapan kecuali Pluto. Mengapa Hal itu bisa terjadi?
Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan yang penting, di antaranya adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet. Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
□ Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
□ Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
□ Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Selain mendefinisikan sebuah planet, hasil resolusi IAU yang berlangsung di Praha juga mendefinisikan tentang ”dwarf planet” atau planet kerdil. Syarat-syarat pendefinisian ”dwarf planet” hampir sama dengan definisi planet. Yang membedakan adalah planet kerdil bukan benda dominan pada orbitnya serta bukan satelit (benda angkasa yang mengorbit planet).
Pluto yang dahulunya masuk dalam deretan planet di Tata Surya, statusnya diubah sebagai planet kerdil. Bersamaan dengan Pluto ada beberapa objek yang berada di sekitar Pluto dikategorikan sebagai planet kerdil, yaitu asteroid Ceres, 2003 UB313 (ditemukan oleh Mike Brown dari Institut Teknologi California dengan nama samaran 'Xena') dan bulan terbesar di Pluto yang disebut Charon.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian, ciri-ciri atau karakteristik, struktur, gambar dan penjelasan lengkap mengenai Pluto yang termasuk golongan planet kerdil atau Dwarf Planet. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut.
Pengertian Pluto
Nama “Pluto” diusulkan oleh seorang anak kecil berusia 11 tahun. Dialah Venetia Burney, seorang siswi dari Oxford, Inggris. Ketika penemuan planet kesembilan ini diumumkan pada 13 Maret 1930, planet tersebut belum dinamai. Venetia, yang tahu jika nama Planet sebelumnya diambil dari nama Dewa Yunani, mengusulkan nama “Pluto” yang merupakan nama Dewa Yunani Dunia Bawah.
Atas usaha kakeknya, Falconer Madan, kepala pustakawan di Perpustakaan Bodleian di Universita Oxford di Inggris, akhirnya nama “Pluto” yang dicetuskan Venetia terpilih dan digunakan hingga saat ini.
Pluto memiliki diameter sekitar 6.400 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari yaitu sekitar 5.900 juta km. Periode revolusinya sekitar 247,7 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 153 jam. Jarak Pluto yang sangat jauh dari matahari mengakibatkan suhu benda langit ini menjadi sangat dingin dengan tingkat kepadatan tinggi pula. Walaupun demikian, Pluto memiliki satu satelit alam yang mengelilinginya dalam jarak sekitar 17.000 km yang dinamakan Charon.
Pluto bukan lagi merupakan salah satu planet di sistem tata surya kita. Voting yang dilakukan sekira 424 ahli astronomi dari seluruh dunia menghasilkan keputusan dramatis sekaligus bersejarah, mencopot status Pluto sebagai planet. Akibatnya, Pluto yang selama ini dikenal sebagai planet terkecil dan menempati urutan kesembilan-harus “terpental” dari daftar planet anggota tata surya. Dengan demikian, berdasarkan resolusi ke-26 IAU, jumlah planet anggota Tata Surya tidak lagi sembilan, melainkan hanya delapan.
Keputusan ini juga sekaligus mematahkan usulan penambahan tiga anggota baru Tata Surya, yakni Ceres, Charon, dan 2003 UB313. Ceres adalah asteroid terbesar dalam sistem Tata Surya, Charon adalah satelit (bulan) mayor Pluto, dan 2003 UB313 adalah objek yang berada di luar wilayah Tata Surya dan disebut sebagai Kuiper Belt (Sabuk Kuiper). Bersama tiga calon anggota Tata Surya yang tereliminasi inilah Pluto akan “menjalani” status barunya sebagaidwarf planet alias planet kerdil.
Para ahli astronomi menyepakati definisi planet. Menurut kesepakatan itu, benda angkasa disebut planet jika memiliki ukuran cukup besar dan berada tetap di garis orbitnya selama mengitari matahari, serta tidak tumpang tindih dengan planet lain. Menurut para ahli, garis orbit Pluto tumpang tindih dengan orbit Neptunus, sehingga secara otomatis (karena ukurannya lebih kecil) Pluto terdiskualifikasi dari klasifikasi planet.
Pada tanggal 15 Maret 2004 astronomer dari Caltech, Gemini Observatory, dan Yale University mengumumkan penemuan baru benda langit kesembilan dari matahari. Benda langit ini dinamakan Sedna yang diambil dari nama Dewi Laut di Arctik. Sedna ini berjarak 90 kali lipat daripada jarak matahari ke bumi, dengan bentuk orbit yang ekstrem elips.
Sedna adalah sebuah objek trans-Neptunus yang ditemukan oleh Michael E. Brown (Caltech), Chad Trujillo (Gemini Observatorium), dan David Rabinowitz (Universitas Yale) pada tanggal 14 November 2003. Pada waktu ditemukan, Sedna merupakan benda langit dalam Tata Surya terjauh yang pernah diamati pada saat itu. Diameter Sedna sekitar 1.180 sampai 1.800 km dengan massa 1,7 – 6,1×1021 kg. Perihelion Sedna 76,156 AU sedangkan aphelion-nya 975,056 AU. Sedna membutuhkan waktu 12.000 tahun untuk satu kali mengorbit matahari.
Mengapa Pluto Dikeluarkan Sebagai Planet dalam Tata Surya?
Jawabannya karena planet Pluto ukurannya terlalu kecil sehingga tidak layak disebut sebagai planet, selain itu orbit yang dimiliki oleh pluto tidak sesuai/berbahaya untuk planet lain (dapat bertabrakan dengan planet lain), tetapi pluto juga tidak dapat memancarkan sinar sendiri jadi pluto juga bukan bintang, maka dari itu pluto disebut benda langit.
Pluto telah mendapat nama baru sesuai dengan statusnya saat ini sebagai planet kerdil. Pusat Planet Minor (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab untuk pegumpulan data tentang asteroid dan komet di dalam sistem tata surya, ternyata telah mendaftarkan bekas planet kesembilan itu sebagai asteroid ke-134340.
Masuknya Pluto dalam katalog asteroid itu menegaskan keputusan Uni Astronomi Dunia tiga minggu lalu untuk menyingkirkan Pluto dari keluarga planet tata surya. Sejak itu Pluto hanya disetarakan dengan obyek-obyek kecil tata surya dengan garis orbit yang sudah pasti.
Bulan-bulan Pluto, Charon, Nix dan Hydra dianggap sebagai bagian dari sistem yang sama dan tidak didaftarkan dengan nomor yang berbeda. "Mereka hanya akan disebut 134340 I, II, dan III," kata Brian Marsden, Direktur Emeritus MPC.
Sejarah Penemuan Pluto
Pluto ditemukan oleh seorang maniak astronom amatir, Clyde Tombaugh, 87 tahun yang lalu. Clyde berhasil mengungkap ‘wajah’ Pluto sewaktu ia bekerja di Observatorium Lowell.
Dilansir laman Today in Science, pegawai observatorium memang sedang mencari astronom amatir untuk mengoperasikan teleskop baru mereka dalam misi, antara lain, mencari Planet X. Di mana Planet X sebelumnya tengah dicari oleh seorang pengusaha bernama Percival Lowell membuat Observatorium Lowell, pada tahun 1894.
Namun sebelum berhasil ditemukan, Lowell wafat. Pencarian Planet X berbarengan dengan penemuan Planet Neptunus dan Uranus pada 1846, di antara penemuan dua planet inilah jejak Planet X ditemukan.
Ketika mulai dipekerjakan di Observatorium Lowell pada 1929, Clyde bergabung dalam pencarian planet X tersebut. Teleskop yang ada di Observatorium telah dilengkapi dengan sebuah kamera yang dapat mengambil dua gambar langit pada hari yang berbeda.
Sebuah perangkat yang dikenal dapat membolak-balikkan gambar secara cepat di antara dua gambar yang berbeda. Bintang dan galaksi pada dasarnya tidak akan bergerak dalam dua gambar yang berbeda itu, tapi benda dengan jarak yang lebih dekat akan terdeteksi karena pergerakannya di langit.
Clyde menghabiskan kira-kira satu minggu dalam mempelajari tiap pasang gambar, yang berisikan lebih dari 150 ribu bintang, bahkan hingga jutaan.
Pada tanggal 18 februari 1930, Clyde melihat adanya pergerakan dalam sepasang gambar yang diambil satu bulan sebelumnya. Setelah mempelajari dan mengkonfirmasikan kebenarannya, pegawai Observatorium Lowell mengumumkan penemuan planet ke sembilan pada tanggal 13 maret 1930.
Tak lama setelah penemuan, para pegawai mengadakan kontes penamaan bagi si planet baru. Seorang gadis kecil berusia 11 tahun, Venetia Burney yang berasal dari Inggris menyarankan nama Pluto, karena jaraknya yang jauh dan gelap menyerupai tempat tinggal para dewa Yunani yang berasal dari Neraka.
Sayang, dalam beberapa tahun belakangan, penamaan Pluto sebagai salah satu planet mulai digubris. Pluto dikeluarkan dari tata surya karena dianggap terlalu kecil, orbit yang mengitari Pluto pun dianggap membahayakan planet lain dan berpotensi tabrakan.
Ada Berapa Satelit Pluto?
Pluto memiliki 5 satelit alami, yaitu sebagai berikut.
□ Charon, pertama kali diindentifikasi pada tahun 1978
□ Nix, ditemukan tahun 2005
□ Hydra, ditemukan tahun 2005
□ Kerberos, ditemukan tahun 2011
□ Styx, teridentifikasi pada tahun 2012
Ciri-Ciri Pluto
Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik dari Pluto adalah sebagai berikut.
●
|
Jarak dari matahari adalah 5.900 juta km.
|
●
|
Garis tengahnya adalah 6.400 km.
|
●
|
Rotasinya adalah 153 jam.
|
●
|
Revolusinya adalah 247,7 tahun.
|
●
|
Berat jenisnya = 5 (BJ air =1).
|
●
|
Massa planet ini adalah 0,9x masa bumi.
|
●
|
Tiap-tiap 1 m2 dari permukaan Pluto menerima hanya 1/600 x sinar dan panas matahari yang diterima bumi.
|
●
|
Temperaturnya adalah -200oC.
|
●
|
Memiliki lima satelit, salah satunya yang terbesar yaitu Charon.
|
Struktur Pluto
Struktur pluto yang akan dibahas dalam artikel ini meliputi permukaan, massa dan gravitasi, struktur dalam, atmosfer, suhu, cuaca, dan iklim. Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Permukaan Pluto
Sekitar 98 persen permukaan pluto merupakan es nitrogen dengan jejak-jejak metana dan karbon monoksida. Sebagian permukaan mengandung lebih banyak es metana sedangkan sebagian lainnya mengandung lebih banyak es dan karbon monoksida. Permukaan Pluto yang berhasil diamati oleh ilmuan menunjukkan bentuk yang serupa dengan formasi es di daerah dataran tinggi bumi.
NASA memperkirakan perbukitan es pluto tersebut punya ketinggian sekitar 500 meter lebih, namun demikian terdapat perbedaan mencolok antara lingkungan di permukaan pluto dengan bumi. Luas permukaannya adalah 1,665 x 107 km2, kurang lebih sama dengan luas permukaan Rusia.
Massa dan Gravitasi Pluto
Pluto memiliki massa 1,31 x 1022 kg dengan diameter 2370 km. Gravitasi pluto adalah 0,62 m/s2
Struktur Dalam Pluto
Kepadatan Pluto adalah 2,03 g/cm3. Karena peluruhan komponen radioaktif akan memanaskan es dan memisahkan batuan di permukaanya. Ilmuan memperkirakan bahwa struktur dalam Pluto mempunyai lapisan-lapisan tertentu. Kemungkinan terdapat material batu yang dikelilingi oleh mantel es air di inti Pluto. Diameter intinya kurang lebih 1700 km, 70% dari diameter Pluto.
Atmosfer Pluto
Pluto memiliki atmosfer yang sangat tipis. Kandungan dalam atmosfernya adalah nitrogen, metana dan karbon monoksida yang berada dalam keadaan kesetimbangan bersama dengan es di permukaannya. Tekanan permukaannya kira kira 1 juta sampai 100.000 kali lebih rendah daripada tekanan atmosfer bumi.
Saat Pluto mendekati matahari suhu permukaan padat Pluto meningkat sehingga esnya melalui proses sublimasi (seperti keringat saat menguap dari kulit). Sedangkan saat pluto bergerak menjauhi matahari, suhu atmosfernya akan membeku.
Suhu, Cuaca, dan Iklim Pluto
Karena jaraknya yang jauh dari matahari, Pluto merupakan planet yang sangat dingin. Temperaturnya bisa berkisar antara -240 derajat celcius sampai -218 derajat celcius. Suhu rata rata pada pluto adalah sekitar -229 derajat celcius.
Orbit Revolusi dan Rotasi Pluto
Periode revolusi Pluto adalah 246 tahun bumi. Orbit pluto sangat berbeda dengan beberapa orbit objek lain dalam sistem tata surya kita. Jika diamati orbit pluto untuk jangka panjang, maka orbitnya ini terlihat berantakan, hal ini mungkin disebabkan karena pluto sangat sensitif terhadap hal kecil yang akan mempengaruhi aktivitasnya sehingga dapat mengganggu orbitnya.
Orbit pluto tampaknya melintasi orbit Neptunus apabila dilihat secara langsung dari atas, tetapi orbit kedua objek ini tidak akan membuat mereka bertabrakan. Ada beberapa alasan yang memungkinkan munculnya fenomena ini. Sedangkan Rotasi pluto sama dengan 6,39 hari bumi. Pluto berotasi pada sisi bidang orbitnya dengan kemiringan sumbu 120o. Karena kemiringan tersebut, variasi musim di pluto sangat ekstrim.
Fakta Menarik tentang Pluto
Berikut ini adalah beberapa fakta yang unik dan mengejutkan mengenai Pluto ini, silahkan kalian simak baik-baik uraiannya.
Apakah Pluto masih sebuah planet?
Ya, tapi sekarang sebutannya berbeda. Banyak dari kita dibesarkan dengan pengetahuan ada sembilan planet di tata surya kita yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Tetapi pada tahun 2006, IAU memicu perdebatan besar ketika mengeluarkan Pluto dari daftar planet utama dan mereklafisikasikannya sebagai planet kerdil.
Mengapa status Pluto berubah?
Awalnya para astronom mulai menemukan lebih banyak objek di tata surya kita dengan ukuran yang sama seperti Pluto. Daripada memanggil semua benda-benda itu sebagai planet, IAU lalu menciptakan kategori baru yang disebut planet kerdil.
Sejauh ini, lima planet kerdil telah diakui oleh IAU : Pluto, Ceres, Eris, Makemake dan Haumea dan ada beberapa planet kerdil lainnya yang menunggu diberi nama. Para ilmuwan berharap dapat mengkonfirmasi banyak planet-planet kerdil lainnya. Sebagai catatan, planet kerdil Ceres saat ini sedang dieksplorasi oleh wahana antariksa NASA, Dawn.
Dimana Pluto berada?
Pluto terletak 3,6 miliar mil (5,8 miliar kilometer) jauhnya dari matahari di Sabuk Kuiper. Itu adalah wilayah seperti sabuk lingkaran di luar Neptunus yang berisi ribuan benda-benda seperti planet kerdil, asteroid, komet, dll. Dinamakan Sabuk Kuiper untuk menghormati astronom Belanda-Amerika, Gerard Kuiper, yang berteori tentang keberadaan benda-benda antariksa kecil di luar Neptunus pada 1950-an. Benda-benda di wilayah ini lalu disebut Kuiper Belt Objects (Obyek Kuiper).
Berapa lama Pluto mengorbit Matahari?
Pluto mengambil waktu yang sangat lama (248 tahun Bumi) untuk mengorbit mengelilingi Matahari. Bandingkan dengan planet terdekat Matahari, Merkurius, yang memiliki orbit tercepat, 88 hari Bumi. Sementara Bumi sendiri membutuhkan waktu 365 hari untuk sekali mengelilingi Matahari.
Apakah Pluto memiliki gravitasi?
Ya, tetapi tidak banyak, karena ukurannya yang kecil. Para ilmuwan mengatakan orang yang memiliki berat 100 kg di Bumi hanya akan memiliki berat 45 kg di Pluto.
Apakah Pluto memiliki bulan?
Untuk ukuran sebuah planet kerdil, Pluto membuat iri manusia di Bumi, karena ia memiliki lima buah bulan yaitu : Charon, Nix, Hydra, Kerberos dan Styx. Karena bulan Pluto dan Charon mengorbit satu sama lain, Charon tampaknya diam di langit Pluto. Selain itu, sisi yang sama dari Pluto dan Charon selalu menghadap satu sama lainnya.
Apakah Pluto memiliki atmosfer?
Para ilmuwan mengatakan Pluto memiliki atmosfer yang sangat tipis dan sama sekali tidak memungkinkan bagi manusia untuk bernafas. Ketika berada di titik perihelion (paling dekat dengan matahari), atmosfer Pluto berbentuk gas. Sebaliknya ketika berada di titik aphelion (paling jauh dari matahari), atmosfernya membeku dan jatuh seperti salju di Bumi.
Karena tipisnya atmosfer, maka langit Pluto berwarna gelap. Hal ini membuat seseorang di Pluto akan dapat melihat bintang-bintang sepanjang hari. Fakta menarik tentang atmosfer Pluto ini membuat wahana New Horizons juga dilengkapi instrumen untuk membantu mempelajari lebih lanjut tentang hal itu.
Seperti apa cuaca di Pluto?
Sangat-sangat dingin. Suhu di Pluto berkisar dari -240 °C -218 ° C. Suhu rata-rata di Pluto adalah -229 ° C. Sebagai perbandingan, suhu terpanas yang tercatat di Bumi adalah 70,7 ° C (159 ° F) di Lut Desert, Iran. Suhu terdingin adalah -89,2 ° C (-120 ° F) di Antartika. Suhu rata-rata di Bumi adalah sekitar 14-15 ° C (59 ° F).
Berapa lama rotasi Pluto?
Pluto berotasi sangat lambat. Ia membutuhkan waktu 6 hari, 9 jam, dan 17 menit untuk sekali mengelilingi sumbunya, Pluto adalah anggota tata surya kedua dengan rotasi paling lambat setelah Venus (243 hari). Jupiter adalah planet yang paling cepat berotasi dengan rata-rata hanya kurang dari 10 jam utuk sekali berputar.
Pluto berputar dalam arah yang berlawanan dengan jarum jam, yang berarti matahari terbit di barat dan tenggelam di timur. Hanya Venus, Uranus, dan Pluto yang memiliki rotasi retrograde.
Apa warna Pluto?
Dahulu ilmuwan menduga warna Pluto adalah abu-abu. Tetapi ketika foto-foto tampak dekat yang pertama mulai dikirim oleh Wahana New Horizons, diketahui Pluto berwarna coklat kemerahan, mirip planet Mars.
Siapa yang pertama kali menemukan Pluto?
Pluto awalnya disebut Planet X oleh Percival Lowell, pendiri Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona. Dia yakin ada sebuah planet di luar Neptunus dan menganggu pergerakannya.
Tetapi, sampai ia meninggal pada tahun 1916, Lowell tidak berhasil menemukannya. Oleh Clyde Tombaugh, astronom amatir dari Kansas yang magang di Lowell Observatory pencarian kemudian dilanjutkan dan ia menemukan Pluto pada tanbggal 18 Februari 1930.
Siapa yang menamakan planet X menjadi Pluto?
Ketika Pluto ditemukan pada tahun 1930, banyak orang menulis untuk menyarankan nama untuk planet baru itu. Beberapa saran adalah seperti Cronus, Persephone, Erebus, Atlas, dan Prometheus. Sampai kemudian adalah Venetia Burney (11 tahun) dari Oxford, Inggris, yang menyarankan nama Pluto.
Dia pikir itu akan menjadi nama yang cocok karena planet itu begitu gelap dan begitu jauh, seperti dewa dunia bawah tanah. Pada tanggal 1 Mei 1930, nama Pluto resmi disematkan kepada planet temuan Clyde Tombaugh itu, dan gadis kecil itu menerima £5 sebagai hadiah.
Apakah Pluto terletak di ujung tata surya kita?
Tidak, ilmuwan berpikir masih ada ribuan dunia lain selain Pluto di Sabuk Kuiper dan lebih jauh lagi di awan Oort.
Dapatkah Pluto dilihat secara visual?
Seperti Clyde Tombaugh, kita dapat melihatnya. Tapi kita akan membutuhkan teleskop yang baik dan kuat. Karena jauhnya, sinar Matahari membutuhkan waktu lima jam untuk sampai ke Pluto dan hampir 2.000 kali lebih redup daripada di Bumi, dan Matahari hanya berupa titik kecil di langit Pluto. Meskipun begitu, cahaya Matahari di Pluto masih jauh lebih terang daripada cahaya bulan purnama di Bumi.
Referensi:
http://www.rilitas.com/18/02/2017/sejarah-penemuan-planet-pluto
https://id.wikipedia.org/wiki/Pluto
http://tvsoax.blogspot.co.id/2015/07/15-fakta-menarik-tentang-pluto.html