Bulan: Pengertian, Ciri, Struktur, Fase, Gerak, Pembentukan, Fungsi, Gambar dan Penjelasannya
https://blogmipa-geografi.blogspot.com/2018/04/bulan-satelit-alami-planet-bumi.html
Daftar Materi Geografi
Advertisement
Baca Juga:
Tentunya kalian telah mengetahui bahwa sistem tata surya kita terdiri atas matahari, planet, asteroid, komet, meteoroit, satelit dan benda-benda langit lainnya. Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan bersama-sama beredar mengelilingi matahari.
Peredaran satelit mengelilingi planet disebut dengan gerak revolusi satelit. Satelit juga berotasi yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya, arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya yaitu dari barat ke timur kecuali satelit planet Neptunus.
Planet yang telah diketahui tidak memiliki satelit adalah Merkurius dan Venus. Tahukah kalian apa nama satelit alami milik Planet Bumi tempat kita berpijak? Iya, namanya adalah bulan. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari semua hal yang berhubungan dengan bulan. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Pengertian Bulan (The Moon)
Dalam bahasa Inggris, nama untuk satelit alami Bumi adalah moon. Kata benda moon berasal dari kata moone yang juga berkembang dari kata mone. Sebutan lain untuk bulan dalam bahasa Inggris adalah lunar, yang berasal dari bahasa Latin Luna. Sedangkan sebutan lain yang jarang digunakan adalah selenic yang berasal dari bahasa Yunani Kuno Selene.
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan yang disebut garis edar atau orbit tertentu. Oleh karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi kemanapun bumi bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya pengikut). Selain bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Diameter bulan lebih kurang 3.476 km atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°).
Ciri dari bulan yang telah menyelesaikan satu lingkaran penuh, adalah posisi bulan terhadap bumi telah kembali pada posisi semula. Bulan merupakan benda angkasa yang sangat kecil gravitasinya kira-kira hanya 1/6 gravitasi bumi. Akibatnya bulan tidak mampu mengikat atmosfer.
Ketiadaan atmosfer di bulan menjadikan keadaan bulan sangat sunyi karena tidak terdapat media yang berfungsi merambatkan gelombang suara. Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu permukaan bulan menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100° C, sedangkan pada bagian bulan yang mengalami malam hari suhu permukaannya menjadi sangat dingin, yaitu mencapai -150° C.
Ciri-Ciri Bulan (The Moon)
Bulan adalah benda langit yang gelap (tak bercahaya sendiri) dan tidak mempunyai panas sendiri. Bulan terlihat dari bumi karena memantulkan cahaya dari matahari. Ciri-ciri dari bulan adalah sebagai berikut:
●
|
jaraknya dari bumi tidak konstan (kekal), tetapi berubah-ubah.
(1) jarak rata-rata 384.000 km dari bumi.
(2) jarak terjauh 405.500 km dari bumi.
(3) jarak terdekat 363.000 km dari bumi.
|
●
|
garis tengahnya adalah 4.480 km.
|
●
|
massanya adalah 1/8 x bumi.
|
●
|
volumenya adalah 1/50 dari bumi.
|
●
|
rotasi bulan (mengelilingi sumbunya) adalah 27 1/3 hari (sideris) dan 29 1/2 (sinodis).
|
●
|
revolusi bulan (mengelilingi bumi) adalah 27 1/3 (sideris) dan 29 1/2 hari (sinodis).
|
Struktur Bulan (The Moon)
Secara umum, struktur bulan terdiri atas 3 lapisan penting, yakni kerak bulan, mantel bulan, dan inti bulan. Berikut ini pembahasannya.
□ Kerak Bulan merupakan lapisan bulan yang paling luar yang melindungi lapisan bagian bawahnya.
□ Mantel Bulan merupakan lapisan di bawah kerak bulan yang menyelimuti lapisan inti.
□ Inti Bulan berbeda dengan inti benda langit lainnya. Inti bulan terbagi menjadi dua yaitu inti luar dan inti dalam
● Inti dalam kaya akan besi yang berada pada radius sekitar 240 km.
● Inti luar berupa fluida (cairan) yang tersusun atas besi cair dengan radius sekitar 300 km.
Permukaan Bulan (The Moon)
Permukaan bulan mirip seperti di gurun, tertutup debu seperti tepung yang padat. Permukaannya berbentuk dataran rendah, berbukit-bukit batu karang, dan berlubang-lubang dengan kedalaman 40 cm - 13 m dan lebar 6 meter. Lubang-lubang tersebut terjadi karena hujan meteor. Adapun komposisi kimia permukaan bulan diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Tabel Komposisi Permukaan Bulan (berasal dari batuan kerak)
Senyawa
|
Rumus
|
Komposisi (wt %)
| |
Mare
|
Dataran tinggi
| ||
Silika
|
SiO2
|
45.4%
|
45.5%
|
Aluminium
|
Al2O3
|
14.9%
|
24.0%
|
Kapur
|
CaO
|
11.8%
|
15.9%
|
Besi(II) oksida
|
FeO
|
14.1%
|
5.9%
|
Magnesia
|
MgO
|
9.2%
|
7.5%
|
Titanium dioksida
|
TiO2
|
3.9%
|
0.6%
|
Sodium oksida
|
Na2O
|
0.6%
|
0.6%
|
Total
|
99.9%
|
100.0%
|
Bulan tidak mempunyai atmosfer, sehingga meteor menumbuk dengan hebatnya ke permukaan bulan. Karena tidak ada lapisan atmosfer itu juga, di bulan tidak ada aliran udara (angin). Menurut penelitian, di bulan berlangsung kejadian geofisik yang sama seperti di bumi (bagian dalam bulan masih merupakan cairan yang amat panas, seperti magma di bumi).
Bentukan-bentukan yang tampak melalui teropong adalah sebagai berikut:
□ laut-laut (mare) tanpa air, yaitu bagian-bagian yang rata berwarna hitam, di permukaannya dikelilingi pegunungan-pegunungan tinggi;
□ tampak pula rawa-rawa (palus) dan danau (lacus) yang berwarna abuabu (tanpa air);
□ pegunungan, gunung-gunung, dan kepundan;
□ jurang-jurang berpusat di kompleks Gunung Tycho, yaitu bentuk gunung di bulan yang paling aneh. Pegunungan ini berbentuk gelang dengan tebing yang tinggi dan dataran rendah di dalamnya. Gunung-gunung yang berkepundan di tengah-tengahnya bergaris tengah 10 - 100 km.
Kompleks Gunung Tycho memiliki tebing atau lereng sekitar 5-6 km dengan gunung di tengah-tengahnya setinggi 1.700 m dan bergaris tengah 87 km. Pegunungan-pegunungan di bulan diberi nama seperti yang ada di bumi, seperti Pegunungan Alpina (Alpen), Apenina (di Italia), dan Kaukasus (di Rusia).
Menurut dugaan, lautan-lautan dan danau-danau terjadi karena vulkanisme, sedangkan kepundan-kepundan terjadi karena benturan meteor yang jatuh di bulan. Di bulan tidak ada atmosfer sehingga tidak ada air yang berbentuk cairan atau padat. Demikian juga adanya perubahan temperatur yang hebat, di siang hari dari 100oC menjadi 150oC. Di malam hari, temperatur di bawah 0oC.
Fase-Fase Bulan (The Moon)
Bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan bulan dari waktu ke waktu menyebabkan terjadinya perubahan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan antara matahari, bumi, dan bulan. Perubahan sudut tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan penampakan bulan jika dilihat dari bumi yang disebut fase bulan. Bulan memiliki 8 fase, yaitu sebagai berikut.
1. Fase Bulan Baru (New Moon)
Pada fase ini sisi Bulan yang menghadap Bumi tidak menerima cahaya dari matahari, sehingga Bulan tidak dapat terlihat dari bumi. Fase ini terjadi di hari pertama, ketika Bulan berada di posisi 0 derajat.
2. Fase Sabit Muda (Waxing Crescent)
Pada fase ini, kurang dari setengah bagian dari Bulan yang menyala. Selama fase ini berlangsung bagian bulan yang terlihat dari bumi semakin lama akan semakin besar. Fase ini terjadi pada hari keempat ketika Bulan berada di posisi 45 derajat. Jika dilihat dari Bumi, maka terlihat penampakan bulan yang melengkung seperti sabit.
3. Fase Kuartal III (Third Quarter)
Pada fase ini bulan tampak seperti setengah lingkaran. Fase ini terjadi di hari ke delapan ketika Bulan berada di posisi 90 derajat.
4. Fase 4 (Waxing Gibous)
Fase ini dimulai dengan setengah bagian yang tampak akan lebih besar. Jika diperhatikan dari bumi akan terlihat seperti cakram yang biasa disebut dengan bulan cembung. Fase ini terjadi pada hari kesebelas, ketika bulan berada pada posisi 135 derajat.
5. Fase bulan purnama (Full Moon)
Pada fase ini, Bulan berada pada sisi berlawanan dengan Bumi, sehingga cahaya Matahari sepenuhnya terkirim ke Bulan. Fase ini terjadi di hari ke empat belas, ketika Bulan berada pada posisi 180 derajat. Fase ini bulan terlihat seperti lingkaran penuh atau sering dikenal dengan istilah bulan purnama.
6. Fase 6 (Wanning Gibous)
Pada fase ini bagian bulan yang dari bumi akan semakin kecil secara bertahap. Fase ini terjadi di hari ketujuh belas, ketika Bulan berada pada posisi 225 derajat. Penampakannya kembali seperti cakram.
7. Fase Kuartal I (First Quarter)
Pada fase ini kembali terihat setengah bagian dari Bulan terlihat. Fase ini terjadi di hari kedua puluh satu, ketika bulan berada tepat pada posisi 270 derajat. Penampakannya sama seperti Bulan pada fase Kuartil III.
8. Fase Sabit Tua (Waning Crescent)
Pada fase ini Sebagian kecil dari bulan terlihat. Fase ini terjadi di hari kedua puluh lima, ketika Bulan berada pada posisi 315 derajat. Penampakan pada fase bulan terlihat sama seperti pada posisi 45 derajat. Bulan tampak seperti sabit.
Pergerakan Bulan (The Moon)
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi pada porosnya, beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi matahari. Periode revolusi bulan mengelilingi Bumi ternyata sama dengan periode rotasinya. Artinya, kecepatan bulan mengitari bumi sama dengan rotasi pada porosnya. Akibatnya, permukaan bulan terlihat dari bumi selalu sama.
Sama halnya dengan planet, bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi bulan tampak terang pada malam hari. Ini dikarenakan bulan memantulkan cahaya dari matahari. Penampakan bulan dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan tersebut dinamakan fase-fase bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama bulan, bulan separuh, dan bulan susut.
Rotasi Bulan adalah perputaran Bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Bulan mengitari Bumi sekali dalam setiap 27,322 hari. Perputaran ini setidaknya memerlukan kurang lebih 27 hari untuk bulan berotasi sekali dalam porosnya. Meski terlihat sama, orbit dan rotasi tidak selalu sama.
Bulan mengitari Bumi dengan orbit elips. Ketika bulan sangat dekat dengan Bumi, rotasinya akan menjadi lebih pelan. Ketika bulan sangatlah jauh, rotasinya lebih cepat, jadi kecondongan 8 derajat terlihat ke arah barat.
Periode perputaran bulan tidak selalu sama dengan orbit di sekitar planet. Gravitasi bulan mempengaruhi pasang surut air laut di Bumi, seperti gravitasi Bumi mempengaruhi bulan. Tetapi karena Bulan mempengaruhi lautan, Bumi menarik keraknya, membentuk pasang pada titiknya terhadap Bumi.
Teori Pembentukan Bulan (The Moon)
Terdapat beberapa pandangan yang mengungkap sejarah atau proses terbentuknya bulan menjadi satelit alami bagi planet Bumi. Sejauh ini terdapat 4 teori terbentuknya bulan. Keempat teori tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Teori Co-Akresi
Teori ini merupakan teori yang dikemukakan oleh Seorang astronom Prancis bernama Edouard Roche. Dalam teori ini beliau menjelaskan bahwa Bulan tercipta karena terkondensasi dari materi kemudian berputar seperti awan debu panas yang menciptakan Bumi.
Jadi inti dari teori ini dapat dijelaskan bahwa bumi dan bulan terbentuk dalam waktu yang sama dengan susunan materi yang sama. Awan debu panas ini perlahan terkontraksi kemudian mendingin membentuk cincin gas yang berada di sekitar bumi. Cincin Gas inilah yang nantinya akan membentuk bulan.
Namun teori dapat terpatahkan dengan alasan ketidakmampuannya dalam menjelaskan momentum sudut dalam sistem Bumi-Bulan. Dengan kata lain jika bumi dan bulan terbentuk dari materi yang sama maka kandungannya pun seharusnya sama. Namun kenyataannya bulan hanya memiliki inti besi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan bumi.
2. Teori Fisi (Pembelahan)
Teori fisi disebut juga dengan istilah teori pembelahan. Teori ini dikemukakan oleh George Darwin putra dari ilmuan terkenal Charles Darwin. Dalam teori ini menjelaskan bahwa Bulan secara bertahap bergerak menjauh dimana pada awalnya bumi dan bulan merupakan satu benda langit yang menyatu.
Kemudian bumi berputar dengan putaran yang semakin cepat sehingga sebagian kecil dari Bumi terpisah kemudian membentuk Bulan. Jika dikatakan awalnya menyatu maka seharusnya putaran Bumi dan orbit bulan sesuai dengan pola yang diprediksi oleh teori fisi ini.
3. Teori Capture (Penangkapan)
Teori penangkapan ini dikenal juga dengan nama teori Capture. Teori ini ditemukan oleh Thomas Jefferson Jackson See pada tahun 1909. Teori ini menjelaskan bahwa gravitasi Bumi menarik Bulan yang terbentuk di tempat berbeda dalam tata surya. Namun, kemudian bergerak mendekati Bumi sehingga ditangkap oleh gravitasi Bumi.
Skenario penangkapan inilah yang menarik astronot Appolo membawa batu bulan ke Bumi. Mineral di dalamnya ternyata mirip dengan yang ada di mantel Bumi. Kelemahan dari teori ini adalah tidak dapat menjelaskan perbedaan kandungan besi antar Bumi dan Bulan.
4. Teori Tubrukan Besar
Teori ini dikemukakan pada tahun 1974 yang menceritakan bahwa Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Bulan terbentuk dari serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit seukuran Mars bertubrukan dengan Bumi.
Serpihan tersebut bernama Theia. Tabrakan antara keduanya terjadi cukup besar sehingga terjadi pecahan bumi dan Theia. Pecahan tersebut berupa materi bereda di sekitaran bumi. Materi tersebut kemudian saling terikat oleh gravitasi hingga membentuk Bulan.
Fungsi atau Manfaat Bulan (The Moon)
Bulan bukan hanya sebagai pajangan untuk menghiasi malam di Bumi. Kalian tentunya akan sangat bersyukur jika mengetahui fungsi utamanya. Berikut fungsi bulan bagi planet Bumi:
□ Melindungi Bumi dari hantaman benda langit seperti komet dan asteroid.
□ Mengontrol kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal wave. Dalam sejarah Bumi, efek ini memberikan keuntungan kepada Bumi karena menurut perhitungan fisika, bulan memperlambat rotasi Bumi, yang dulunya Bumi berotasi dengan cepat (Bumi-Bulan saling menyeimbangkan kecepatan).
□ Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang menyebabkan pasang surut.
□ Meteor yang menuju ke Bumi diblok atau dialihkan melalui gravitasi Bulan serta gaya magnetik Bulan.
□ Memblokir radiasi sinar ultraviolet yang berefek buruk bagi tubuh manusia yang tinggal di Bumi.
□ Membantu kita melihat di malam hari.
□ Tanpa bulan, bumi berputar 10 jam sehari. Bumi berputar 23,5 derajat karena adanya bulan. Jika tidak ada bulan, maka bumi berputar dalam bentuk tegak lurus.
□ Seandainya tidak ada bulan, negara inggris hanya punya dua macam musim, yaitu musim semi dan musim gugur. Di daerah kutub utara dan selatan, matahari tidak bisa terlihat di langit.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan