Loading...

Tata Surya: Pengertian, Teori Pembentukan, Susunan Anggota, Data Planet, Contoh dan Gambar

Advertisement
Pengertian Tata Surya
Tata surya atau sistem matahari adalah suatu sistem yang terdapat di jagat raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya sebagai anggota dari tata surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.

Teori Pembentukan Tata Surya
Sampai dewasa ini telah banyak teori-teori dan hipotesis-hipotesis yang dikemukakan. Ilmu yang mempelajari dan menyusun hipotesis-hipotesis tentang terjadinya tata surya disebut kosmogoni. Hipotesis yang sampai kini masih diterima tentang terjadinya sistem tata surya, yaitu sebagai berikut.
1. Teori Nebula
Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf berkebangsaan Jerman yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 17241804. Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat.

Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya.

Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari.

Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Simon de Laplace yang hidup antara 17491827. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat.

Oleh karena perputaran yang terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbedabeda. Bagian-bagian yang terlepas tersebut berputar dan pada akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal menjadi matahari.

2. Teori Planetesimal
Moulton dan Chamberlain (1900) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu tinggi. Gabungan dari bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.

3. Teori Pasang Surut
Astronom Jeans dan Jeffreys (1917) mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari.

Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari. Lama kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

4. Teori Bintang Kembar
Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom ber kebangsaan Inggris yang bernama Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi.

Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planetplanet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.

5. Teori Awan Debu
Von Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper (1950) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium).

Adanya ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan ter jadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur sehingga ter bentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet.

Susunan Anggota Tata Surya
Di alam semesta yang maha luas ini bukan tidak mungkin setiap bintang memiliki sistem bintang seperti matahari, karena matahari hanya merupakan satu dari miliaran bintang yang ada di jagad raya. Pertanyaannya mungkinkah ada kehidupan lain selain di Bumi? Benda-benda angkasa yang termasuk struktur utama dari sistem tata surya adalah:
5. Komet
6. Meteor
Berikut ini penjelasan masing-masing anggota tata surya tersebut mulai dari matahari, delapan planet (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus), Satelit, Asteroid, Komet, dan meteor.

Tata Surya: Pengertian, Teori Pembentukan, Susunan Anggota, Data Planet, Contoh dan Gambar
1. Matahari
Matahari adalah pusat Tata Surya. Ukuran garis tengah Matahari adalah seratus kali lebih besar dari Bumi. Sungguh besar, bukan? Walaupun begitu, untuk ukuran jagat raya Matahari termasuk bintang yang kecil. Masih ada bintang yang besarnya seratus kali dari Matahari.

Jarak Matahari ke Bumi sekitar 150 juta kilometer. Jarak Matahari ke Bumi disebut satu satuan astronomi (1 SA). Waktu yang dibutuhkan oleh sinar Matahari untuk sampai ke Bumi 8,33 menit. Matahari terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit. Bagian kulit Matahari terdiri atas lapisan fotosfera, khromosfera, dan korona.

Fotosfera merupakan gas yang dipancarkan ke segala penjuru. Di atas fotosfera terdapat lapisan khromosfera. Korona berada pada bagian terluar Matahari, berupa lidah api yang menyala-nyala. Seperti halnya bintang lainnya, Matahari mengeluarkan energi hasil reaksi nuklir yang sangat dahsyat.

Pancaran energi hasil reaksi nuklir pada bagian inti menghasilkan panas sebesar 15.000.000°C. Bandingkan dengan suhu pada permukaannya yang hanya 6.000°C. Sungguh luar biasa panas, bukan? Oleh karena itu di dalam Matahari tidak ada benda padat. Semuanya berupa gas.

2. Planet
Planet merupakan benda langit dalam Tata Surya yang bergerak mengelilingi Matahari pada lintasan (orbit) yang stabil. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, kamu sudah diperkenalkan dengan sistem Tata Surya. Berapakah jumlah planet-planet di sistem Tata Surya? Ya, dahulu kita mengenal ada sembilan planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

Tetapi saat ini yang diakui sebagai planet anggota Tata Surya hanya delapan, kecuali Pluto. Mengapa hal itu bisa terjadi? Dalam dunia ilmu pengetahuan, kebenaran bukanlah suatu hal yang mutlak. Yang dahulunya dianggap benar saat ini bisa dianggap salah. Hal itu terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.

Demikian halnya yang terjadi dalam ilmu astronomi dunia. Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan yang penting, di antaranya adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet.

Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
 Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
 Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
 Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Gelar Planet bagi Pluto Dicopot
Berdasarkan definisi pluto hasil sidang IAU, Pluto tidak memenuhi syarat sebagai sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang tindih dengan Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek yang tidak dominan di orbitnya sendiri. Pluto yang telah menyandang status planet sejak ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada tahun 1930, akhirnya harus kehilangan status sebagai sebuah planet.

Saat ini yang diakui sebagai planet dalam sistem Tata Surya tinggal delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dengan kemajuan teknologi, di masa mendatang dimungkinkan akan ditemukan planet-planet baru dalam sistem Tata Surya. Ikuti selalu perkembangannya.

Berikut ini beberapa karakteristik khas dari planet-planet dalam Tata Surya.
A. Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari. Kedekatan ini mengakibatkan suhu di Merkurius sangat panas. Panas siang hari di Merkurius sangat tinggi, konon mampu melelehkan timah yang melapisi kaleng. Jarak antara Matahari dengan Merkurius kurang lebih 57 juta km. Sedangkan jarak dengan Bumi sekitar 92 juta km.

Ukuran merkurius hanya 27% dari ukuran Bumi. Merkurius mengelilingi matahari (revolusi) memerlukan waktu 88 hari, sedangkan rotasinya memerlukan waktu 59 hari. Planet tersebut begitu lambat berputar sehingga satu hari hampir sama lamanya dengan satu tahun di Bumi.

B. Venus
Planet terdekat kedua dari Matahari adalah Venus. Salah satu yang khas dari planet ini adalah adanya awan tebal yang menyelimutinya. Awan itu membuat cahaya Matahari terpantulkan. Akibatnya, Venus menjadi planet yang paling terang. Cahayanya akan tampak pada waktu Matahari terbit dan tenggelam.

Oleh karenanya, planet ini sering disebut sebagai Bintang Fajar atau Bintang Senja.Venus juga merupakan planet yang paling dekat dengan Bumi. Jarak Venus dengan matahari sekitar 108 juta kilometer. Satu tahun di Venus sama dengan 225 hari di Bumi. Sedangkan satu hari di sana sama dengan 243 hari di Bumi. Dengan demikian, masa revolusinya lebih cepat dibandingkan masa rotasinya.

C. Bumi
Kamu pasti yakin Bumilah satu-satunya planet yang paling kamu kenal. Ya, karena kamu tinggal di Bumi. Apakah hanya di Bumi yang ada kehidupan seperti kita? Jagat raya memang sangat luas, Bumi hanyalah sebagian kecil darinya. Jika melihat kenyataan ini, mungkin saja masih ada kehidupan lain di jagat raya, tetapi untuk lingkup Tata Surya hanya Bumilah yang diyakini mempunyai kehidupan yang sangat berkembang.

Bumi seperti planet yang lain, tidak memiliki cahaya. Bumi pun mempunyai satelit seperti planet lainnya. Bulan sebagai satelit alami Bumi, mempunyai gerakan mengelilingi Bumi dengan waktu putaran 29,5 hari. Bumi mempunyai masa rotasi sekitar 23 jam 56 menit dan memiliki masa revolusi sekitar 365 hari 6 jam.

D. Mars
Planet Mars adalah planet terluar yang paling dekat dengan Bumi. Pada malam hari kadang kita melihat sebuah ”bintang” cemerlang yang bercahaya kemerahan. Itulah Mars atau planet merah. Namanya berasal dari nama dewa perang Romawi. Planet ini memiliki diameter kira-kira 6.800 km atau sekitar setengah diameter Bumi. Masa rotasi Mars adalah 24 jam 37 menit dan masa revolusinya 687 hari. Mars memiliki dua buah satelit, yaitu Deimos dan Phobos, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan temperatur di Bumi.

E. Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya. Jika kita bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak 1310 planet seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya, berat Yupiter hanya dua setengah kali Bumi. Planet ini lembek, permukaannya hanya berupa gas helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan yang bergerak. Keunikan lain yang dimiliki Yupiter, yaitu rotasi yang paling cepat, hanya membutuhkan 10 jam. Sedangkan masa revolusinya membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun.

F. Saturnus
Planet keenam dalam Tata Surya mempunyai keunikan, dikelilingi dengan cincin yang terbentuk dari potongan jutaan es. Jarak Saturnus dengan Matahari sekitar 1,4 miliar kilo meter. Masa revolusinya sekitar 30 tahun, sedangkan masa rotasinya sekitar 10,5 jam. Planet ini mempunyai sifat seperti Yupiter, keduanya berputar begitu cepat sehingga dianggap sebagai planet yang paling berangin. Kecepatan anginnya lebih dari 10 kecepatan angin Hurricane di Bumi.

G. Uranus
Uranus ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1782 dengan bantuan teleskop di kebun belakang rumahnya di Bath, Inggris. Planet ini merupakan salah satu planet yang jauh dari Matahari. Terdiri atas gas utama yang berupa hidrogen, metana, dan helium, serta mengandung es.

Keadaan ini membuat Uranus dingin dan beku. Seperti halnya Saturnus, Uranus juga mempunyai cincin. Cincin Uranus tipis dan hingga saat ini telah ditemukan sembilan lapis cincin Uranus. Keunikan lain juga dimiliki oleh planet ini, rotasinya yang berlawanan dengan arah rotasi Bumi membuat salah satu sisinya seperti sebuah gasing yang rebah.

Masa revolusi Saturnus sekitar 84 tahun dan masa rotasinya sekitar 11 jam. Akibatnya satu sisi planet terus-menerus mengalami siang selama 42 tahun, sedangkan sisi yang lain terus-menerus mengalami malam selama 42 tahun. Bayangkan, apakah kamu bisa hidup di planet seperti ini?

H. Neptunus
Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas. Ukuran Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet seukuran Bumi. Satu tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di Bumi.

Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.

I. Planet Kerdil/Planet Katai/Dwarf Planet
Selain mendefinisikan sebuah planet, hasil resolusi IAU yang berlangsung di Praha juga mendefinisikan tentang ”dwarf planet” atau planet kerdil. Syarat-syarat pendefinisian ”dwarf planet” hampir sama dengan definisi planet. Yang membedakan adalah planet kerdil bukan benda dominan pada orbitnya serta bukan satelit (benda angkasa yang mengorbit planet).

Pluto yang dahulunya masuk dalam deretan planet di Tata Surya, statusnya diubah sebagai planet kerdil. Bersamaan dengan Pluto ada beberapa objek yang berada di sekitar Pluto dikategorikan sebagai planet kerdil, yaitu asteroid Ceres, 2003 UB313 (ditemukan oleh Mike Brown dari Institut Teknologi California dengan nama samaran 'Xena') dan bulan terbesar di Pluto yang disebut Charon.

3. Satelit
Satelit adalah sebuah benda yang mengorbit atau berputar mengelilingi benda lain karena terpengaruh gaya gravitasi benda tersebut. Satelit dapat dibedakan berdasarkan proses terbentuknya atau pembuatan, fungsi dan kegunaan serta ketinggian garis edar (orbit).

Macam-Macam Satelit Berdasarkan Proses Terbentuknya

 Satelit Alami yaitu satelit yang berasal dari alam dan terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Contoh: Bulan.
 Satelit Buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh manusia dan ditempatkan pada suatu orbit obit. Contoh: Palapa, Telkom, Garuda, dan sebagainya.

Macam-Macam Satelit Berdasarkan Fungsi
 Satelit Pengindraan Jarak Jauh (Remote Sensing Satellite) yaitu satelit yang didesain khusus untuk mengamati Bumi dari orbit yang ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengawasan lingkungan, pemetaan, dsb.
 Satelit Cuaca (Weather Satellite) yaitu satelit yang memiliki fungsi untuk monitoring atau memantau keadaan cuaca dan iklim di Bumi.
 Satelit Komunikasi (Communication satellite) yaitu satelit yang memiliki fungsi untuk keperluan sistem komunikasi jarak jauh, baik berupa layanan telepon, data ataupun internet.
 Satelit Militer (Military satellite) yaitu satelit yang digunakan untuk kepentingan militer seperti intelligence gathering atau pengamatan intelejen berbasis satelit, navigasi dan komunikasi militer.
 Satelit Navigasi (Navigation Satellite) yaitu satelit yang berfungsi untuk menyediakan posisi geospasial secara mandiri dengan jangkauan global dan biasa disebut satelit GPS (Global Positioning System) yang digunakan untuk navigasi darat, laut, dan udara.
 Satelit Ilmiah (Scientific Research Satellite) yaitu satelit yang berfungsi untuk menyediakan informasi meteorologi, data survey tanah (remote sensing), radio amatir dan berbagai riset ilmiah lainnya.
 Satelit Astronomi (Astronomy Satellite) yaitu satelit yang digunakan untuk mencari temuan-temuan baru di luar angkasa. Terutama untuk mengamati planet-planet, galaksi, dan benda-benda yang belum diketahui dan jaraknya sangat jauh dari Bumi sehingga dapat dipelajari dan diteliti.

Macam-Macam Satelit Berdasarkan Ketinggian Orbit
 Satelit Low Earth Orbit (LEO) merupakan satelit yang memiliki ketinggian orbit paling rendah di antara yang lain. Ketinggian satelit pada orbit ini sekitar 180  2.000 km dari Bumi.
 Satelit Medium Earth Orbit (MEO) merupakan satelit yang mengorbit mulai pada ketinggian 2.000  36.000 km dari Bumi.
 Satelit Geostationary Earth Orbit (GEO) merupakan satelit yang mengorbit pada ketinggian kurang lebih 36.000 km di atas Bumi.

4. Asteroid
Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil (diameter 1.700 km) dengan jumlah yang sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga mengelilingi Matahari. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu, banyak di antara asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.

Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten).

5. Komet
Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang sangat panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km.

Inti komet disebut nukleus yang terdiri atas bongkahan es serta gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti komet. Diameter coma bisa mencapai 100.000 km. Salah satu komet yang terkenal adalah komet Halley. Komet ini ditemukan oleh Edmond Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley terjadi setiap 7679 tahun sekali.

Komet Halley terakhir terlihat pada tahun 1986 dan diperkirakan akan tampak kembali pada tahun 2061. Inti atau pusat dari komet Halley sangatlah gelap dengan diameter kurang lebih 1.024 km. Selain komet Halley terdapat beberapa nama komet lainnya, seperti komet Hyakutake dan Hale-Bopp.

Para ahli menyebutkan, pada 251 juta tahun lalu terjadi kepunahan yang sangat besar disebabkan komet atau asteroid telah menabrak Bumi. Kesimpulan itu diperoleh dari atom yang terjebak di dalam kerangka molekuler karbon. Tetapi belum diketahui di mana letak tempat tabrakan komet atau asteroid dengan Bumi tersebut.

6. Meteor
Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor atau disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api.

Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai hujan meteor. Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi.

Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit. Meteor besar yang jatuh ke Bumi akan membentuk kawah besar seperti kawah Barringer di wilayah Arizona. Kawah ini terbentuk oleh meteor yang jatuh kira-kira 40.000 tahun yang lalu.

Data Anggota Tata Surya
Dari penjelasan mengenai matahari, planet dan satelit di atas, maka dapat kita rangkum beberapa data mengenai matahari, bulan dan delapan planet dalam Tata Surya seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel Data Anggota Tata Surya
Nama
Jarak Rata-Rata dari Matahari
(juta) km
Garis Tengah
Khatulistiwa (km)
Kepadatan
(air = 1)
Mengelilingi Matahari
(Revolusi)
Berputar pada Sumbunya
(Rotasi)
Matahari
-
1.392.000
1,41
-
25,32 hari
Bulan
-
3.476
3,34
-
27,32 hari
Merkurius
58
4.850
5,4
88 hari
59 har
Venus
108
12.140
5,2
224,7 hari
244 hari
Bumi
150
12.756
5,52
365,25 hari
23 jam 56 menit
Mars
228
6.790
3,95
687 hari
24 jam 37 menit
Jupiter
778
142.600
1,34
11,9 tahun
9 jam 50 menit
Saturnus
1.427
120.200
0,70
29,5 tahun
10 jam 14 menit
Uranus
2.870
49.000
1,58
84,0 tahun
10 jam 49 menit
Neptunus
4.497
50.200
2,30
164,8 tahun
15 jam 48 menit

Tabel Nama-Nama Satelit Alam dan Jumlahnya
No.
Planet
Nama Satelit
Jumlah Satelit
1.
Merkurius
-
-
2.
Venus
-
-
3.
Bumi
Bulan
1
4.
Mars
Phobos dan Demos
2
5.
Jupiter
Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Anananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 belum ada namanya
16
6.
Saturnus
Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Enceladus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, 1980 S5, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe, dan satu belum ada namanya.
18
7.
Uranus
Ariel, Umbriel, Tiania, Uberon, Miranda, dan 10 belum ada namanya
15
8.
Neptunus
Triton, Nereid, dan 6 belum ada namanya
8
Jumlah Semua
60

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru