5 Hipotesis Tentang Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya
https://blogmipa-geografi.blogspot.com/2018/06/hipotesis-tentang-proses-terjadinya-bumi-dan-tata-surya.html
Daftar Materi Geografi
Advertisement
Baca Juga:
Telah kita kemukakan bahwa galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang dengan segala bentuk dan strukturnya, salah satu di antara bintang tersebut adalah matahari kita, yang mempunyai anggota keluarga, yang membentuk suatu susunan yang disebut tata surya.
Satu tata surya terdiri atas satu matahari dan benda-benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Tata surya kita dikelilingi delapan planet-planet termasuk planet bumi yang kita tempati ini.
■ Planet dalam, yaitu planet yang lintasannya di antara Bumi dan Matahari, yaitu planet Merkurius dan planet Venus.
■ Planet luar, yaitu planet yang lintasannya mengelilingi matahari lebih jauh dari Bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Beberapa hal yang penting mengenai planet sebagai berikut.
□ Planet-planet tidak memiliki cahaya sendiri, cahaya itu berasal dari matahari yang dipantulkan kembali, planet tidak berkelip-kelip, tetapi berkilauan.
□ Lintasan planet beredar mengelilingi Matahari berbentuk elips.
□ Arah peredaran planet-planet sama.
□ Planet ada yang mempunya satelit ada yang tidak.
Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Sampai dewasa ini telah banyak teori-teori dan hipotesis-hipotesis yang dikemukakan. Ilmu yang mempelajari dan menyusun hipotesis-hipotesis tentang terjadinya tata surya dan bumi disebut kosmogoni. Hipotesis yang sampai kini masih diterima tentang terjadinya planet Bumi dan sistem tata surya, yaitu sebagai berikut.
1. Hipotesis Kabut – Teori Nebula
Teori ini dikemukakan oleh Kant (1755) seorang Jerman dan Laplace (1796) seorang Perancis. Masing-masing mengemukakan teori kabut mengenai susunan matahari, kemudian disempurnakan oleh CF Van Weizacher (1944) dan G.P. Kuiper (1951) sehingga menjadi teori kondensasi. Garis besar teori ini bahwa:
Tata surya pada mulanya awan gas atau nebula yang berputar. Sambil memadat, pusat awan ini memutar dengan cepat. Melepaskan cincin-cincin gas, yang kemudian membentuk planet-planet, satelit-satelit yang beredar. Dan massa intinya menjadi matahari yang sekarang ini.
|
2. Hipotesis Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton (1905). Masingmasing mengemukakan teorinya yang terkenal, yaitu teori planetesimal. Garis besar teori ini sebagai berikut.
Susunan matahari terlebih dahulu merupakan sebuah kabut pilin. Pada kabut pilin ada himpunan benda-benda halus yang disebut planetesimal. Yang lebih besar menarik yang kecil, kemudian menjadi bola besar di tengahtengahnya. Akhirnya bola besar itu menjadi matahari dan planetesimal menjadi planet-planet.
Oleh karena kabut pilin sejak semula dalam keadaan berputar maka segala planet bersama satelitnya masih tetap berotasi serta semuanya beredar mengelilingi pusatnya, yaitu matahari.
|
3. Hipotesis Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh Yames Yeans (1917) ahli bintang bangsa Amerika. Ia mengemukakan teori pasang surut. Garis besar teori ini sebagai berikut.
Bumi dibentuk pada waktu sebuah bintang melintas berdekatan dengan matahari dan menarik keluar dari permukaan matahari gumpalan gas yang amat besar berbentuk cerutu. Kemudian gumpalan gas tersebut pecah menjadi bagian-bagian yang mendingin dan memadat membentuk planet-planet.
|
4. Hipotesis Peledakan Bintang
Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris Fred Hoyle (1956). Matahari mempunyai kawan sebuah bintang, pada mulanya berevolusi satu sama lain, kemudian ada di antaranya yang memadat dan mungkin terjerat ke dalam orbit keliling matahari yang lain, lalu meledak dan bebas di ruang angkasa. Teori ini didukung banyak ahli astronomi karena dewasa ini banyak diketemukan bintang ganda atau kembar.
5. Hipotesis Kuiper
Astronom Gerard P. Kuiper (1905 - 1975) menjelaskan bahwa alam semesta terdiri atas formasi bintang-bintang. Menurut dia pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antarbintang dari gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya, kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari.
Peristiwa berikutnya, kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan adanya daya tarik dari massa yang lebih besar, menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah-pecah menjadi awan yang lebih kecil yang disebut proto planet. Setelah suatu periode yang lama, proto planet tersebut menjadi planet-planet seperti yang kita lihat sekarang ini.
Bila kedua awan mempunyai ukuran yang sama maka akan terbentuk bintang ganda. Formasi bintang ganda sangat sering terjadi di alam semesta ini. Ketika matahari memadat, ia akan menjadi begitu panas sehingga sebagian besar energi radiasi dipancarkan.
Energi itu cukup kuat untuk mendorong gas-gas yang lebih terang, seperti hidrogen dan helium dari awan yang menyelubungi protoplanet-protoplanet yang paling dekat dengan matahari.
Bagaimana Tata Surya Kita?
Matahari kita ini sebetulnya sebuah bintang sejati. Matahari kita beserta kedelapan planet dan satelitnya (bulan) merupakan benda-benda langit yang disebut tata surya kita atau sistem matahari kita atau our solar system. Kedelapan planet itu ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Bagaimana Susunan Planet Bumi
Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Hasil penelitian ilmu geologi/mempelajari unsur-unsur batu-batuan menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia ± 4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada akhirnya mengalami pembekuan.
Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam/tepatnya 23 jam 56 menit/dalam satu hari. Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa elips. Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun.
Sejauh yang diketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di jagat raya ini yang dihuni makhluk hidup, di mana manusia berada. Kemudian proses pembentukan/terjadinya bumi mempunyai susunan sebagai berikut.
1. Atmosfer
Bumi dikelilingi lapisan udara yang disebut atmosfer. Tebalnya ± 2.000 km. Lapisan udara ini terutama mengandung nitrogen, oksigen, dan gas. Atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu panas kena sinar matahari dan tidak terlalu dingin.
Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan. Di lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang mengandung butirbutir air yang berasal dari uap air lautan dan uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan.
2. Hidrosfer/Lautan/Perairan
Lautan merupakan cekungan besar yang berisi air dengan kedalaman rata-rata 3.500 m. Luas lautan mencapai dua per tiga permukaan bumi.
3. Litosfer/Kerak Bumi
Lapisan batuan yang paling atas di permukaan bumi disebut kerak bumi. Di bawah benua, ketebalan kerak bumi mencapai 70 km, di bawah lautan hanya sekitar 6 km. Suhu di bagian kerak bumi mencapai sekitar 1.050oC.
4. Mesosfer/Mantel Bumi
Di bawah kerak bumi terdapat lapisan mantel bumi. Mantel ini merupakan lapisan batuan setebal sekitar 2.900 km. Suhu di bagian bawah lapisan mantel mencapai 3.700oC, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah tekanan tinggi.
5. Barisfer/Inti Bumi
Inti bumi terdiri atas dua lapisan, yaitu inti dalam dan inti luar.
□ Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri atas besi cair, suhunya mencapai 2.200oC.
□ Inti dalam terdapat di pusat bumi, merupakan sebuah bola berdiameter 2.740 km. Bola ini terdiri atas besi dan nikel padat. Suhu di pusatnya menjadi ± 4.500oC.
makasih ya aku banyak belajar + dapat ilmu tentang lapisan bumi
ReplyDeletesama-sama
Delete