Loading...

Bintang: Pengertian, Ciri, Jenis, Sistem Penamaan, Contoh, Gambar dan Proses Pembentukannya

Advertisement
Pada malam hari yang cerah, ketika kita memandang langit maka kita akan melihat titik-titik yang bersinar ,berkelap-kelip indah dalam jumlah yang banyak. Titik-titik sinar itu disebut dengan bintang. Lalu tahukah kalian apa yang dimaksud dengan bintang itu? Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang definisi, karakteristik, macam-macam, sistem penamaan, proses pembentukan, contoh dan gambar bintang. Selamat membaca dan belajar.

Pengertian Bintang
Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya. Bintang sebenarnya adalah bola gas besar yang memiliki komponen utama hidrogen dan helium. Bintang ada yang mampu menghasilkan cahaya sendiri namun ada juga yang cahayanya dipancarkan dari pantulan bintang lain.

Bintang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri disebut bintang nyata, sedangkan bintang yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri disebut bintang semu.Meskipun bintang ada yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri, namun secara umum istilah bintang biasanya dipakai untuk benda langit yang menghasilkan cahaya sendiri.

Bintang merupakan semua objek bermassa antara 0,08  200 kali massa Matahari yang sedang atau pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Contoh bintang adalah Matahari yang merupakan bintang paling dekat dengan Bumi.

Ciri-Ciri Bintang
Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa ciri-ciri atau karakteristik bintang ditinjau dari segi ukuran, massa, komposisi, struktur inti, suhu, umur, kinematika, rotasi, dan medan magnetnya.
Ukuran Bintang
Semua bintang kecuali Matahari tampak seperti titik-titik kecil apabila dilihat dari Bumi dengan mata telanjang. Hal ini dikarenakan jaraknya yang sangat jauh dari Bumi. Sementara itu Matahari terlihat sangat besar dikarenakan Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi. Meskipun bintang tampak seperti titik, namun ukuran sebenarnya dari bintang sangat besar dan bervariasi, ada bintang yang ukurannya hanya 20  40 km, adapula yang ukurannya mencapai 900 km.

Massa Bintang
Karena ukuran bintang yang bervariasi, maka massa bintang juga bervariasi. Yang jelas, suatu benda langit dapat dikatakan bintang apabila ia menghasilkan cahaya sendiri dan memiliki massa 0,08  200 kali massa Matahari. Salah satu Bintang yang paling besar adalah Eta Carinae yang massanya mencapai 100  150 kali massa Matahari.

Komposisi Bintang
Bintang-bintang yang terdapat di Galaksi Bimasakti memiliki komposisi yang tersusun atas 71% hidrogen dan 27% helium serta sisanya berupa unsur-unsur yang lebih berat. Karena unsur-unsur yang lebih berat tersebut terus bertambah di awan molekul (tempat terbentuknya bintang), maka unsur yang dimiliki oleh suatu bintang menjadi faktor utama untuk mengidentifikasi usia bintang tersebut. Selain itu, unsur yang dimiliki oleh suatu bintang dapat memberikan informasi tentang sistem planet pada bintang tersebut.

Struktur Inti Bintang
Bintang selalu memiliki bagian inti yang setimbang secara hidorstatis. Kesetimbangan hidrostatis ini terjadi ketika tekanan dari dalam ke luar bintang mengimbangi gaya gravitasi yang menarik bintang dari luar ke dalam. Selain kesetimbangan hidrostatis, inti bintang juga harus berada dalam kesetimbangan termal (suhu).

Suhu/Temperatur Bintang
Suhu permukaan suatu bintang sangat ditentukan oleh besar kecilnya energi di intinya. Suhu suatu bintang dapat diperkirakan dengan menganalisis indeks warna atau spektrum bintang. Bintang-bintang yang besar biasanya memiliki suhu mencapai 50.000oC.

Usia Bintang
Umur atau usia bintang dapat diperkirakan dari massanya. Biasanya semakin besar massa suatu bintang maka semakin muda umur bintang tersebut. Usia bintang yang banyak ditemui saat ini berada dalam rentang 1  10 milyar tahun, namun adapula bintang yang umurnya lebih tua sedikit atau lebih muda.

Kinematika (Pergerakan) Bintang
Pengamatan kinematika bintang berdasarkan arah kecepatan radialnya, apakah menuju atau menjauhi matahari dan pergeserannya secara melintang. Melalui data tersebut, astronom dapat mengetahui asal mula, umur, bahkan struktur dan evolusi bintang serta galaksi di sekitarnya.

Rotasi Bintang
Spektroskopi adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan rotasi suatu bintang. Selain menggunakan alat tersebut, kecepatan rotasi bintang juga dapat ditentukan dengan mengamati laju rotasi bintik bintang. Bintang muda biasanya memiliki laju rotasi lebih cepat daripada bintang yang lebih tua. Faktor yang mempengaruhi kecepatan rotasi bintang adalah medan magnet dan angin bintang.

Medan Magnet Bintang
Selain mempengaruhi suhu permukaan bintang, bagian inti bintang juga dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini timbul karena terjadinya gerakan plasma seperti sebuah dinamo di dalam inti bintang. Kekuatan medan magnetis bintang dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya adalah massa, komposisi, dan aktivitasi yang terjadi di permukaan bintang.

Jenis Bintang
Bintang-bintang yang terdapat di jagad raya ini dapat diklasifikasikan berdasarkan efek luminosistas dalam garis spektrum serta berdasarkan suhu dan warna. Berikut ini adalah macam-macam bintang berdasarkan dua hal tersebut.
Macam-Macam Bintang Berdasarkan Efek Luminosistas
 0 (Maha Maha Raksasa)
 I (Maharaksasa)
 II (Raksasa Terang)
 III (Raksasa)
 IV (Sub-Raksasa)
 V (Deret Utama)
 VI (Sub-Katai)
 VII (Katai Putih)

Macam-Macam Bintang Berdasarkan Suhu Permukaan dan Warna
Kelas
Suhu
Contoh
O
Lebih dari 33.000 K
Zeta Ophiuchi
B
10.500  30.000 K
Rigel
A
7.500  10.000 K
Altair
F
6.000  7.200 K
Procyon A
G
5.500  6.000 K
Matahari
K
4.000  5.250 K
Epsilon Indi
M
2.600  3.850 K
Proxima Centauri

Sistem Penamaan Bintang
Sistem penamaan bintang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Secara garis besar ada tiga sistem penamaan bintang yang dianut hingga saat ini, yaitu sistem penamaan Bayer, sistem penamaan menurut IAU, dan sistem penamaan sesuai koordinat. Berikut ini penjelasannya.
Sistem Penamaan Bayer
Sebagian bintang sudah diberi nama sejak zaman dahulu yang berasal dari kebudayaan kuno. Sebagai contoh semua rasi bintang diberikan nama Latin, tetapi nama-nama bintang di dalamnya kebanyakan berasal dari bahasa Arab. Nama-nama tradisional seperti Sirius, Rigel, Vega, Arcturus, dan lain-lain hanya digunakan untuk bintang-bintang yang sangat terang, yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Bintang-bintang lainnya lebih sering dinamakan sesuai dengan Penamaan Bayer. Penemunya, Johann Bayer, memperkenalkan sistem penamaan bintang dengan menggunakan abjad Yunani. Bintang-bintang ini misalnya Alpha Canis Majoris, Alpha Centauri, Beta Aquarii, Beta Cassiopeiae, dan lain-lain.

Sistem Penamaan IAU

IAU atau International Astronomical Union adalah lembaga internasional yang bertugas untuk menamai benda-benda langit, baik itu bintang, planet, maupun objek langit lainnya. Jika kalian menemuan sebuah bintang baru dan ingin menamai bintang tersebut dengan nama kalian, maka harus mendaftarkan dulu ke IAU.

Namun perlu kalian ketahui bahwa IAU tidak pernah membuka kesempatan bagi siapapun untuk menamai bintang sesuai nama penemunya. IAU berpendapat bahwa para astronom lebih baik fokus untuk mempelajari bintang dan benda langit lainnya daripada pusing mencara nama yang cocok.

Sistem Penamaan Koordinat
Sistem penamaan bintang yang terakhir adalah berdasarkan letak koordinatnya. Sebagai contoh nama bintang yang hanya berupa jajaran kode huruf dan angka seperti EBLM J0555-57Ab. Bintang ini merupakan bintang redup dan sekaligus bintang terkecil di jagad raya.

Deretan angka dan huruf pada nama bintang tersebut bukan sekadar angka atau huruf asal, tetapi merupakan posisi titik koordinat bintang itu di langit. Mengapa tidak diberi nama yang mudah diingat seperti Canopus, Bellatrix, atau Polaris?

Menurut IAU, bintang diberi nama-nama seperti itu untuk mempermudah para astronom dalam menemukan bintang-bintang tersebut dalam daftar yang berisi jutaan bintang.

Proses Pembentukan Bintang
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya bintang adalah sebuah bola gas besar yang terbentuk dari gas dan debu. Bintang terbentuk di dalam awan molekul, sebuah area yang luas dengan kerapatan tinggi. Sebagian besar komponen yang terdapat pada awan ini adalah hidrogen, helium dan beberapa elemen atau unsur berat lainnya.

Proses terbentuknya bintang diawali dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul. Gangguan ini biasanya dipicu oleh gelombang supernova akibat benturan dua galaksi. Ketidakstabilan gravitasi ini akan membuat awan yang massanya dapat mencapai ribuan kali massa Matahari menjadi runtuh dengan gaya gravitasinya sendiri.

Bintang bintang ini terbentuk secara berkelompok karena awan molekul yang runtuh sangatlah besar, kemudian barulah mereka terpecah menjadi konglomerasi individual. Lama kelamaan bintang tersebut akan semakin bertambah kerapatannya. Pada proses ini energi gravitasi akan diubah menjadi energi panas sehingga meningkatkan temperaturnya.

Ketika tercapainya kesetimbangan hidrostatik, maka sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai angka 10 juta Kelvin, maka hidrogen di inti akan menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Proses ini berlangsung selama puluhan juta tahun.

Apabila kandungan hidrogen di inti bintang habis, maka inti tersebut akan mengecil dan membebaskan energi panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar yang masih mengandung banyak hidrogen ini akan mengembang dan warnanya menjadi merah.

Seiring berjalannya waktu bintang tersebut akan menjadi bintang super raksasa merah kemudian membentuk nova hingga akhirnya ia hancur. Bintang yang hancur ini bisa berubah menjadi bintang neutron atau lubang hitam, tergantung dengan kondisinya.

Contoh dan Gambar Bintang
Berikut ini adalah beberapa contoh bintang terdekat dari Matahari beserta gambar dan penjelasannya, mulai dari Alpha Centauri, Bintang Barnard, Wolf 359, Lalande 21185, dan Sirius.
Alpha Centauri
bintang Alpha Centauri
Alpha Centauri dikenal juga sebagai Rigil Kentaurus adalah bintang paling cerah dalam rasi Centaurus. Walaupun tampak seperti satu titik dilihat dengan mata telanjang, bintang ini sebenarnya memiliki tiga komponen bintang. Antara lain; Alpha Centauri A (α Cen A), Alpha Centauri B (α Cen B dan komponen ketiga disebut Proxima Centauri (α Cen C). Alpha Centauri adalah sistem bintang terdekat dari Bumi kita, dengan jarak 4,2 sampai 4,4 tahun cahaya.

Bintang Barnard

Bintang Barnard

Bintang Barnard adalah bintang katai merah yang memiliki massa sangat kecil. Terletak sekitar 6 juta tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini merupakan bintang terdekat yang terletak di rasi bintang Ophiuchus, dan bintang keempat terdekat dari Matahari, setelah ketiga komponen Bintang dalam sistem Alpha Centauri.

Wolf 359

bintang Wolf 359

Wolf 359 adalah bintang katai merah yang terletak di konstelasi Leo, dekat ekliptika. Berjarak sekitar 7,8 tahun cahaya dari Bumi, dan memiliki magnitudo tampak sebesar 13,5 dan hanya dapat dilihat dengan teleskop besar. Wolf 359 adalah salah satu bintang terdekat dengan tata surya kita, setelah Alpha Centauri, Proxima Centauri, dan bintang Barnard. Kedekatannya pada Bumi menyebabkan Bintang ini banyak disebut dalam beberapa karya fiksi.

Lalande 21185
bintang Lalande 21185
Lalande 21185 adalah bintang merah kecil di konstelasi Ursa Major. Berjarak sekitar 8,3 tahun cahaya dari Bumi. Walaupun relatif dekat, namun demikian terlalu redup dilihat dengan mata telanjang. Dalam waktu sekitar 19.900 tahun, Lalande 21185 akan berada pada jarak terdekatnya sekitar 4,65 ly (1,43 pc) dari Matahari.

Sirius
bintang Sirius
Sirius adalah bintang paling terang di langit malam yang terletak di rasi Canis Major. Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat di permukaan Bumi kecuali oleh orang-orang yang tinggal pada lintang di atas 73,284° utara. Sirius adalah salah satu sistem bintang terdekat dengan Bumi pada jarak 2,6 parsec atau 8,6 tahun cahaya.

Referensi:

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru