Loading...

6 Jenis Aspek Geografi dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Advertisement
Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi. Keterkaitan geografi dengan disiplin ilmu lain dapat dibedakan berdasarkan aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan semua fenomena alam yang langsung dapat diamati. Aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis, dan aspek yang berhubungan dengan pola hidup manusia.

Untuk melakukan studi tentang berbagai aspek kehidupan dalam geografi maka harus dipelajari aspek-aspek secara geografi, yaitu pertanian, industri, permukiman, transportasi dan komunikasi, serta sumber daya. Berikut ini penjelasan lengkap semua aspek geografi tersebut.

1. Aspek Pertanian
Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian sebagai suatu sistem keruangan merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis, meliputi komponen-komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala proses alamiahnya. Subsistem manusia, meliputi tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, dan kemampuan ekonomi. Berikut ini kita akan mengkaji asosiasi berbagai variabel pertanian dan menganalisis diferensiasi pertanian.

Pengkajian Asosiasi Variabel-Variabel Pertanian
Untuk menelaah hubungan dua variabel pertanian, misalnya hubungan antara penggunaan pupuk per satuan luas dengan produktivitas pertanian atau antara produktivitas tersebut dengan jarak dari saluran utama pengairan setempat, kita dapat menganalisisnya.

Pengkajian Diferensiasi Areal Pertanian
Analisis keruangan sektor pertanian dilakukan terhadap areal pertanian yang cukup luas. Dari areal atau region pertanian yang cukup luas dapat ditentukan perbedaan-perbedaan areal yang lebih kecil berdasarkan macammacam subsistem. Misalnya, keadaan pengairannya, jenis tanahnya, kemampuan teknologi petaninya, dan jenis pertanian yang dikembangkannya.

2. Aspek Industri
Industri dalam arti sempit adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing industry). Industri sebagai suatu sistem merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Aspek industri tersebut terutama kepada interelasi keruangan komponen-komponennya dan kepada pengorganisasian ruang dalam mengembangkan industri tersebut.

Adapun aspek keruangan pembangunan industri, meliputi penerapan teknologi tepat, penentuan lokasi dengan persebarannya, dan diferensiasi (perbedaan) areal industri.
Penerapan Teknologi Tepat
Teknologi tepat (teknologi adaptif), yaitu alih teknologi dari negara-negara maju yang disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat yang menerapkannya (Nursid Sumaatmadja, 1985). Penerapan teknologi adaptif pada sektor industri, berarti:
1) tepat, sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis wilayah yang akan dikembangkan industrinya;
2) tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat;
3) tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat;
4) dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat.

Penentuan Lokasi dengan Persebarannya
Dalam hal ini, aspek keruangan industri menyangkut pemecahan masalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk, pengembangan daerah pedesaan, penjagaan kelestarian lingkungan hidup, dan sebagainya. Pembangunan industri dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Sementara itu, lokasi persebaran industri ke daerah pedesaan harus sesuai dengan kondisi geografi daerah pedesaan yang bersangkutan.

Diferensiasi Areal Industri
Diferensiasi areal industri diarahkan kepada pemilihan kawasan yang tepat dan sesuai dengan jenis industri yang akan dikembangkan di kawasan tersebut. Kawasan industri terdiri dari komponen-komponen yang mendukung pembangunan industri, meliputi:
1) potensi sumber daya;
2) kemungkinan pengembangan transportasi dan komunikasi;
3) sumber daya energi;
4) keadaan lahan;
5) tenaga kerja;
6) pengembangan teknologi;
7) usaha menjaga kelestarian lingkungan;
8) pemasaran lokal, nasional, dan luar negeri.

3. Aspek Permukiman
Permukiman adalah bagian bumi yang dihuni manusia, meliputi sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan. Pada mulanya, manusia memilih tempat tinggal atau permukiman dengan syarat-syarat:
a. cukup air;
b. tanahnya subur;
c. mudah untuk lalu lintas dan angkutan;
d. mudah untuk mencari lapangan kerja;
e. terlindung dari binatang buas.
Akibat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, daerah-daerah yang tidak layak pun dijadikan tempat tinggal penduduk. Misalnya, lahan yang terlalu miring pun dijadikan permukiman dan daerah-daerah yang kotor juga dijadikan permukiman.
pola pemukiman dalam aspek geografi
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman, yaitu faktor fisis, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.
 Faktor fisis, meliputi:
1) keadaan tanah,
2) keadaan hidrografi,
3) iklim,
4) morfologi,
5) sumber daya lainnya.
 Faktor sosial, meliputi:
1) karakter demografinya,
2) struktur dan organisasi sosial,
3) relasi sosial antarpenduduk yang menghuni permukiman.
 Faktor budaya, meliputi:
1) tradisi setempat,
2) daya seni,
3) kemampuan teknologi dan iklim pengetahuan penduduk.
 Faktor ekonomi, meliputi:
1) harga tanah,
2) kemampuan daya beli penduduk,
3) lapangan penghidupan,
4) transportasi dan komunikasi.
 Faktor politik, meliputi:
1) keadaan negara dan pemerintahan,
2) peraturan dan kebijakan.
Berikut ini akan diulas mengenai kondisi di permukiman daerah pedesaan, perkotaan, serta perencanaan dan pengembangan daerah permukiman.

Permukiman di Daerah Pedesaan

Persoalan yang paling penting tentang permukiman di daerah pedesaan, yaitu mengenai perencanaan. Daerah pedesaan yang umumnya identik dengan daerah pertanian, pola permukimannya dipengaruhi oleh pertanian yang bersangkutan.

Permukiman yang rapat berkembang di daerah yang subur tanahnya. Permukiman di desa-desa nelayan lingkungannya buruk sekali. Untuk menciptakan permukiman yang sehat dan memenuhi syarat diperlukan bimbingan dan pengarahan dari pihak yang berwenang.

Permukiman di Daerah Perkotaan
Permukiman di daerah perkotaan lebih kompleks daripada di daerah pedesaan. Penduduk perkotaan beraneka ragam tentang pekerjaan, pendidikan, dan sosial budayanya. Kualitas tempat tinggal penduduknya juga bervarisasi, mulai dari rumah mewah sampai gubuk yang tidak layak dihuni.

Permukiman penduduk kota, semakin padat malah semakin menimbulkan masalah. Hal tersebut karena adanya pertumbuhan penduduk kota yang besar, baik dari kelahiran maupun perpindahan penduduk dari pedesaan. Oleh karena itu, di kota banyak timbul tempat tinggal penduduk yang kumuh (slum).

Perencanaan dan Pengembangan Daerah Permukiman
Untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, daerah permukiman penduduk jangan dibiarkan berkembang secara liar yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. Untuk itulah, permukiman harus direncanakan dengan pola perencanaan yang baik.

Dalam perencanaan dan pengembangan daerah permukiman tidak hanya pada penduduk yang sudah bermasyarakat secara teratur, tetapi juga pada permukiman penduduk lainnya termasuk suku terasing yang masyarakatnya belum teratur.

4. Aspek Transportasi dan Komunikasi
Transportasi adalah pemindahan benda maupun manusia dari satu tempat ke tempat lain. Komunikasi adalah pergerakan atau perpindahan bukan berbentuk benda, melainkan berupa berita, gagasan, buah pikiran, dan sebagainya. Transportasi dan komunikasi membawa pengaruh perkembangan dan perubahan fisik serta mental.

Pengembangan dan pembangunan transportasi serta komunikasi dapat digunakan sebagai prasarana dan sarana untuk mengembangkan dan memajukan daerah terpencil.
Pembangunan Sarana Transportasi Sebagai Usaha Mengembangkan Daerah
Melalui kemajuan teknologi komunikasi (telepon, telegraf, radio, TV, internet, dan ponsel) kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar negeri. Namun, teknologi komunikasi dan teknologi transportasi tidak dapat mencapai semua permukaan bumi, terutama daerah-daerah yang terpencil.

Untuk memajukan daerah terpencil dapat dikembangkan prasarana dan sarana transportasi darat, air, atau udara.
1) Transportasi melalui darat berupa jalan raya dan jalan kereta api.
2) Transportasi melalui air berupa pelayaran sungai, pelayaran antarpulau, dan pelayaran samudera.
3) Transportasi melalui udara, yaitu dengan pesawat terbang. Khusus daerah terpencil dengan menggunakan penerbangan perintis.

Apabila transportasi dan komunikasi ke daerah terpencil lancar maka potensi yang ada di daerah, seperti hasil pertanian, sumber daya mineral, dan keindahan alamnya dapat dikembangkan sehingga kesejahteraan penduduknya dapat meningkat. Tentunya, prasarana dan sarana transportasi yang dikembangkan harus cocok dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

Pengkajian Areal Pusat Transportasi
Angkutan di darat, perairan, maupun udara memerlukan pusat-pusat persinggahan. Pusat-pusat itu di darat berupa terminal kendaraan, di perairan berupa pelabuhan, dan di udara berupa lapangan terbang (bandara). Pemilihan pusat-pusat persinggahan tersebut memerlukan penelitian agar lokasinya dapat memenuhi syarat-syaratnya.

Sebagai contoh, untuk pembangunan pelabuhan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) morfologi pantai harus memungkinkan untuk pelabuhan;
2) kedalaman perairan harus dalam;
3) daerah daratan, pantainya dapat menyediakan berbagai kebutuhan pelabuhan (air bersih, tenaga kerja, bahan makanan, bahan bakar, dan sebagainya);
4) prasarana dan sarana transportasi darat;
5) kemungkinan menjaga kelestarian lingkungan;
6) kemungkinan untuk perluasan.

Pengkajian Hubungan dengan Aspek Kehidupan Lainnya
Untuk mengungkapkan tingkat kemajuan wilayah setempat berkenaan dengan berbagai aspeknya maka harus diteliti pula aspek-aspek kehidupan lainnya. Aspek-aspek itu, antara lain sumber daya hutan, sumber daya mineral, hasil perikanan, hasil pertanian, sumber daya kepariwisataan, dan hasil kerajinan.

5. Aspek Sumber Daya
Sumber daya adalah semua potensi dan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Persediaan ini akan menjadi sumber daya bilamana dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (bahan pangan, tempat berlindung, penghangat badan, transportasi, dan sebagainya).

Suatu potensi, baru akan menjadi sumber daya jika kemampuan budaya telah dapat memanfaatkannya. Kekayaan yang tersimpan di dalam bumi tidak akan berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan ilmu dan teknologinya belum digunakan. Bagi bangsa yang tingkat ilmu dan teknologinya sudah maju atau tinggi, sumber daya yang berada di negara lain pun sudah dapat dimanfaatkan.

Kemampuan dan batas kemampuan sumber daya dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan kemajuan ilmu dan teknologi. Akibat pertumbuhan penduduk dan penerapan teknologi modern, sumber daya yang tidak dapat diperbarui akan cepat terkuras habis. Untuk hal tersebut, kita harus melaksanakan penghematan.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru