Loading...

Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Geografi Lengkap

Advertisement
Pemahaman tentang bumi dimiliki manusia sejak ada di muka bumi ini. Sejak lahir manusia memerlukan berbagai unsur yang ada di bumi. Unsur tersebut seperti udara yang bersih, makanan, pakaian, dan permukiman.

Timbulnya tuntutan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup yang tidak diperoleh dari lingkungan tempat tinggalnya dan adanya hasrat keingintahuan tentang benda serta gejala yang ada di permukaan bumi. Mendorong setiap manusia untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya.

Berkembangnya sistem pengetahuan turut mendorong manusia untuk mengenal alam dan lingkungannya lebih jauh. Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungan tersebut, mereka dapat mengenal kondisi alam, penduduk, dan kondisi lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut kemudian disampaikan kepada orang lain sehingga orang lain tertarik untuk mengunjunginya. Berawal dari perjalanan inilah munculnya ilmu geografi.

Istilah geografi kali pertama diperkenalkan seorang ahli filsafat dan astronomi terkenal yang bernama Eratosthenes (276194 SM). Menurutnya, geografi berasal dari kata Geographika yang berarti “tulisan atau deskripsi tentang Bumi”.

Dalam masa perkembangan kajian geografi terjadilah Abad kegelapan (The Dark Ages). Sebagai awal tenggelamnya kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki bangsa Yunani dan Romawi. Sejalan dengan Abad Kegelapan di Eropa, muncullah kebudayaan Islam sehingga geografi mendapatkan perhatian penting.

Geografi banyak digunakan bagi kepentingan perdagangan dan penyebaran agama Islam. Ilmu pengetahuan di Eropa sempat tidak berkembang pada abad kegelapan. Akhirnya berkembang kembali setelah berakhirnya Perang Salib dan kemunculan zaman Renaissance di Eropa.

Pada abad XV sampai sekarang, geografi banyak mengemukakan tentang kajian alam dan berbagai aspek kehidupan di permukaan bumi. Sejak kelahirannya sebagai suatu disiplin ilmu, banyak tokoh yang memberikan batasan mengenai kajian geografi. Para tokoh tersebut di antaranya sebagai berikut.

#1 Erathosthenes

Erathosthenes ialah orang pertama yang paling berjasa memperkenalkan istilah geografi. Berasal dari kata Geographika artinya Writing about Earth or Description of The Earth. Pada masa itu, ilmu geografi pada umumnya menceritakan berbagai tempat di permukaan Bumi sebagai hasil penjelajahan ke berbagai penjuru dunia yang dikenal dengan aliran Logografi.

Selain memperkenalkan istilah Geographika, Eratosthenes juga merupakan orang pertama yang berhasil menghitung keliling Bumi secara matematis dan membuktikan bahwa Bumi itu berbentuk bola.
Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Geografi (Cara Eratosthenes Menghitung Keliling Bumi Secara Matematis)

Hal ini dibuktikan melalui pengukuran pada saat matahari berada di Belahan Bumi Utara tepatnya di Kota Aswan (Seyne), Mesir dengan membuat sumur sehingga sinar matahari tepat tegak lurus di atas sumur tersebut. Pembuktian ini dilanjutkan dengan membandingkan sudut datang sinar matahari di Kota Iskandariyah (Alexandria) sehingga diperoleh hasil bahwa keliling bumi berjarak 252.000 stadia (1 stadia = 157 meter). Hasil dari pengukuran tersebut sama dengan keliling bumi yang sebenarnya.

Hasil pengukuran Eratosthenes ini pada akhirnya menjadi dasar dalam pembuatan globe pertama yang dikembangkan Crates (150 SM). Bentuk globe pertama buatan Crates tentunya masih sangat sederhana.

#2 Crates
Crates ialah orang yang mengembangkan hasil pengukuran Erathosthenes menjadi sebuah globe pertama dalam bentuk yang sederhana. Crates membuat tiga benua tambahan sebagai penyeimbang globe yang dibuatnya. Pandangan Crates melahirkan konsep Antipoda atau benua selatan yang besar dan dikenal dengan nama Terra Australis.
Globe adalah peta dunia yang digambar pada sebuah bidang (bidang tersebut adalah seperti sebuah bola).

#3 Claudius Ptoleumaeus
Pengertian geografi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring dengan kemajuan pemikiran, pemahaman, dan penelaahan manusia. Seorang ahli astronomi dan matematika bernama Claudius Ptolemaeus (87150 M) dalam bukunya yang berjudul Geograpike Unphegesismengemukakan bahwa geografi merupakan suatu penyajian melalui peta dari sebagian wilayah permukaan Bumi yang menunjukkan ketampakan secara umum.

Menurut Ptolemaeus geografi berbeda dengan Chorografi, karena chorografi lebih mengutamakan ketampakan asli dari suatu wilayah bukan terletak pada ukurannya (bersifat kualitatif), sedangkan geografi lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat kuantitatif.

Sumbangan Ptolemaeus yang sangat berharga bagi perkembangan ilmu geografi yaitu dalam bidang pemetaan (kartografi). Selain itu Ptoleumaeus dianggap sebagai peletak dasar ilmu geografi.
Baca: 7 Konsep dasar Geografi dan Contohnya Menurut N. Daldjoeni

#4 Bernhardus Varenius
Tokoh lain yang sangat berpengaruh dalam pengembangan kajian ilmu geografi adalah Bernhardus Varenius (16221650). Dalam bukunya yang berjudulGeographia Generalis, Varenius mengemukakan pendapat bahwa dalam geografi terdapat dualisme. Pada satu pihak geografi mempelajari proses dan fenomena yang bersifat alamiah. Selain itu di lain pihak kajian dari disiplin ilmu geografi mempelajari fenomena sosial dan budaya yang terjadi dan berkembang dalam masyarakat.

Atas dasar inilah Varenius membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
 Geografi Generalis, yang mencakup tiga bagian sebagai berikut.
1) Teresterial, yaitu pengetahuan bumi sebagai keseluruhan bentuk dan ukurannya.
2) Falakiah, yaitu membicarakan relasi bumi dengan planet dan bintang-bintang di jagat raya.
3) Komparatif, yaitu menyajikan deskripsi mengenai bumi secara keseluruhan.
 Geografi Sosialis, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Aspek langit, yaitu secara khusus membicarakan keadaan iklim.
2) Aspek permukaan bumi, yaitu menyajikan relief, flora dan fauna di berbagai negara.
3) Aspek manusia, yaitu membicarakan berbagai penduduk, perdagangan, dan pemerintahan di berbagai negara.

#5 Immanuel Kant
Immanuel Kant dianggap sebagai peletak dasar geografi modern dan pengembang paham fisis determinis. Paham ini menyatakan bahwa keadaan alam suatu wilayah sangat menentukan sifat, karakter dan pola hidup penduduk yang menempati daerah tersebut sehingga geografi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu.

Menurut Kant, ilmu pengetahuan dapat dipandang dari tiga sudut yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
 Ilmu pengetahuan yang menggolong-golongkan fakta berdasarkan jenis objek yang mempelajarinya disebut ilmu pengetahuan sistematik. Misalnya, Botani, Geologi, dan Sosiologi.
 Ilmu pengetahuan yang memandang gabungan antarfakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Sejarah.
 Ilmu pengetahuan yang memandang fakta-fakta yang berkenaan dengan ruang. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Geografi.

#6 Alexander von Humbolt
Alexander von Humbolt memberikan batas-batas di antara ilmu pengetahuan dan membaginya ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
 Physiography, ilmu yang sistematik.
 Naturchicte, penekanannya terhadap semua hal yang berhubungan dengan waktu.
 Geognesie oder weltbeschreibung, uraian tentang bumi atau dunia yang membahas mengenai persebaran pola keruangan.
Berdasarkan tulisannya mengenai kajian geografi, Humbolt dikenal sebagai peletak dasar geografi fisika modern.

#7 Karl Ritter
Karl Ritter berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal sebagai peletak dasar geografi sosial. Selain Ritter, tokoh lain yang menganut paham fisis determinis adalah Friederich Ratzel, dan Elsworth Huntington. Faham determinis kedua tokok tersebut banyak dipengaruhi oleh pemikiran Darwin dengan teori evolusi biologi dalam perkembangan makhluk hidup.

Sebagai contoh, Ratzel (Jerman) menganggap negara sebagai organisasi hidup (makhluk hidup) yang dalam perkembangannya memerlukan makanan, minuman, dan ruang bagi kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan, suatu negara pada umumnya akan mencari dan menguasai wilayah-wilayah lain di sekitarnya, terutama wilayah yang lemah. Huntington (USA) berpendapat bahwa kondisi iklim suatu wilayah sangat menentukan tingkat kemajuan sosial budaya penduduknya.

#7 Paul Vidal de la Blace
Pada awalnya banyak ahli geografi yang menganut paham fisis determinis. Semenjak abad XIX banyak ahli geografi yang berupaya meninggalkan fahamfisis determinis. Terutama paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang dikenal sebagai pelopor aliran Prancis, yaitu possibilisme.

Menurut aliran possibilisme, yang sangat menentukan kemajuan suatu wilayah adalah tingkat kemampuan penduduk, sedangkan alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk diolah dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.

Demikianlah artikel tentang sejarah singkat dan 7 tokoh paling berpengaruh dalam perkembangan ilmu geografi lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, angka, kata, kalimat maupun paragraf mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru