Loading...

Inilah Struktur Organisasi Geografi yang Perlu Kamu Tahu

Advertisement
Selama berabad-abad, geografi hanya dikaitkan dengan pemetaan dan eksplorasi segala sudut bumi. Kini, pemetaan masih tetap merupakan hal penting dalam penelitian geografis, tetapi bidang studi ini menjadi satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, yakni kartografi. Para ahli ilmu bumi sekarang telah membuat pengkhususan untuk ilmu bumi, baik secara fisik (geografi fisik) maupun secara sosio  kultural (geografi sosial).

Geografi juga melakukan pengamatan terhadap bentuk dan struktur bumi. Selain itu, geografi sekarang juga mempelajari perubahan yang terjadi pada unsur tata bumi, misalnya, tumbuhnya perkotaan serta perkembangannya di masa mendatang. Tujuan pokok geografi sebenarnya terletak jauh di balik segala uraian dan pemetaan ciri fisik bumi.

Geografi berusaha menjelaskan pola ruang yang berkaitan dengan ciri fisik bumi, fenomena geosfer, dan unsur manusiawi. Pola dan variasi dipelajari bersama-sama dan tidak dipilah-pilah, penjelasan tentang pola ruang dilakukan secara regional atau global. Agar ilmu geografi dapat menjelaskan setiap fenomena geosfer yang menjadi kajiannya, dibutuhkan ilmu-ilmu penunjang geografi.

Sebab di dalam sistem pengetahuan, geografi berada dalam dua bagian ilmu, yaitu di satu pihak mempelajari hal-hal yang bersifat eksak dan di lain pihak mempelajari hal-hal yang bersifat sosial. Seperti manusia yang memiliki organisasi kemasyarakatan, geografi juga mempunyai struktur ”organisasi” geografi yang bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisis suatu masalah yang dihadapi. Struktur organisasi geografi disusun sebagai berikut.
struktur organisasi geografi
Keterangan:
 Fakta Geografi: kejadian nyata.
Contoh: Gempa bumi di Sumatera Barat, tabrakan KRL di Bogor, wafatnya proklamator negara Republik Indonesia.
 Distribusi ruang: di mana kejadian itu terjadi.
 Skala peta: dapat dihitung jaraknya dari rumah Anda atau kota Anda ke kota tempat kejadian.
 Asosiasi areal: hubungan antartempat yang memungkinkan wilayah formal.
 Wilayah formal: wilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan alam fisik (gunung dan sebagainya), biotik (hutan, sawah, kebun), dan sosial (masyarakat, RT, RW).
 Interaksi ruang: adanya hubungan antara satu fakta dengan fakta yang lain dalam satu ruang/tempat. Dengan hubungan timbal balik biasanya akan timbul fakta baru. Contoh: Interaksi antara gempa dan gelombang mengakibatkan bencana baru yang lebih hebat yang disebut tsunami.
 Wilayah fungsional: wilayah-wilayah penting yang sangat erat kaitannya dengan objek kejadian. Misalnya terjadinya gempa tsunami di Jepang wilayah yang paling penting adalah kota Kyoto.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru