Loading...

2 Macam Objek Kajian (Studi) Geografi Serta Contohnya Lengkap

Advertisement
Seperti halnya ilmu-ilmu pengetahuan lain, geografi memiliki objek studi dan ruang lingkup kajian tersendiri yang berbeda dari disiplin ilmu lainnya. Beberapa ahli telah banyak mengemukakan objek kajian dari disiplin ilmu geografi, tetapi semuanya memiliki perbedaan. Jika diurutkan kembali, akan terlihat bahwa objek studi geografi terdiri atas dua aspek yaitu material dan formal.

Beberapa disiplin ilmu dapat memiliki objek material yang sama dalam bidang kajiannya, tetapi akan berbeda dalam hal objek formalnya. Sebagai contoh, objek material antara ilmu geografi, geologi dan geofisika adalah sama, yaitu planet Bumi tetapi berbeda dalam kajian formal ketiga cabang ilmu kebumian tersebut. Lalu apa itu objek studi material dan formal geografi? Untuk mengetahui jawabannya, silahkan simak penjelasan berikut ini. Selamat belajar.

Objek Material
Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi yaitu fenomena geosfer (permukaan Bumi) yang meliputi atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan kulit Bumi), pedosfer (lapisan batuan dan tanah), hidrosfer (lapisan air), biosfer (dunia tumbuhan dan hewan) dan antroposfer (manusia). Berikut penjelasan masing-masing fenomena objek material tersebut.

#1 Geosfer
Kulit bumi itu keadaannya berlapis-lapis, lapisan yang paling luar tebalnya ± 40 km yang terdiri atas lapisan sial (si  silica  al  aluminium) dan lapisan sima (si  silica  ma  magnesium) terletak di bawahnya. Kedua lapisan ini disebut kerak bumi atau kulit bumi (litosfer). Lapisan di bawah kerak bumi adalah lapisan plastis, tebalnya ± 2.900 km, disebut lapisan selubung atau mantel (misosfer).

Lapisan di bawah mantel tebalnya ± 2.000 km terdiri atas unsur besi cair disebut lapisan inti luar. Lapisan di bawah inti luar adalah lapisan inti bumi yang terdiri atas unsur besi padat dengan jari-jari ± 1.370 km, baik inti luar maupun inti dalam yang disebut barisfer. Lapisan barisfer terdiri atas unsur nikel dan besi atau nife (niculum ferum).

Mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh ilmu geologi, sedangkan sifat batu-batuannya diselidiki oleh ilmu geofisika. Banyak sekali objek geosfer yang dipelajari Geografi antara lain sebagai berikut.
 Tentang penyebaran makhluk hidup secara geografi baik flora maupun manusia.
 Bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut seperti terjadinya pegunungan, lembah, ngarai, jurang, dan dataran tinggi.
 Tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan pada zaman pra sejarah yang terdapat pada lapisan bumi seperti fosil komodo dan gajah mamut.
 Tentang penyebaran bangsa-bangsa dan adat-istiadat di muka bumi, ada ras kulit putih, kulit hitam, kulit kuning, kulit merah, dan kulit sawo matang (cokelat).

#2 Atmosfer

Atmosfer atau ruang angkasa atau antariksa yang sangat menarik untuk dijadikan penelitian. Atmosfer mempunyai ketebalan sekitar 1.000 km, tersusun atas unsur nitrogen 78,08%, oksigen 20,95%, dan karbon dioksida 0,034%. Di ruang angkasa penuh dengan benda-benda langit yang jumlahnya tak terhingga (miliaran) dan mempunyai bentuk yang berbeda-beda.

Ada yang disebut bintang sejati (bintang tetap), planet (bintang beredar), komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), bulan (satelit), planetoid(asteroid), dan debu kosmis (debu udara). Objek benda-benda langit diselidiki oleh ilmu astronomi. Keadaan cuaca, angin, awan, hujan diselidiki oleh ilmu meteorologi. Keadaan iklim diselidiki oleh ilmu klimatologi.

#3 Litosfer
Bumi tempat kita berpijak terdiri atas beberapa lapisan tanah, batuan dan mineral-mineral penyusun litosfer. Litosfer merupakan lapisan luar Bumi. Lapisan ini disebut kerak Bumi atau kulit Bumi. Kulit Bumi dapat dipelajari melalui beberapa cabang ilmu pendukung lain, seperti geologi, geomorfologi dan ilmu tanah.

#4 Pedosfer
Pedosfer atau lapisan tanah merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik maupun pelapukan kimia. Cabang ilmu geografi yang mengkaji lapisan pedosfer ini disebut dengan pedologi atau ilmu tanah.

#5 Hidrosfer
Hidrosfer adalah perairan yang mengelilingi Bumi berupa samudera, laut, sungai, danau, gletser, air tanah, mata air, dan sebagainya. Perbandingan luas perairan dan luas daratan Bumi adalah 72 : 28. Keadaan laut mengenai air serta gerakannya pasang surut, arus laut, dalamnya, suhunya, kadar garamnya, dan nilai ekonomisnya diselidiki oleh oceanografi, sedangkan hidrografi adalah ilmu yang mempelajari hubungannya dengan pencatatan survei, pemotretan laut, danau, sungai, dan sebagainya.

#6 Biosfer
Biosfer merupakan tempat para makhluk hidup berada terutama untuk hewan dan tumbuhan. Fenomena yang terjadi biosfer ini banyak dikaji dalam ilmu biologi akan tetapi, geografi juga ikut andil dalam mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi di biosfer ini. Beberapa cabang geografi yang mengkaji bisofer adalah biogeografi, ekologi serta antropologi dengan manusia sebagai inti tema kajiannya.

#7 Antroposfer
Untuk mengkaji objek material diperlukan metode atau cara pandang atau pendekatan yang digunakan sehingga sebuah ilmu dapat dibedakan dengan ilmu lain. Misalnya, pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi adalah sudut ruangan; pendekatan yang digunakan dalam ilmu sejarah adalah waktu; pendekatan yang digunakan dalam ilmu antropologi adalah budaya.

Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena yang terjadi pada manusia di berbagai macam lapisan masyarakat. Selain antropologi, cabang ilmu lain yang memiliki objek studi antroposfer antara lain, sosiologi, politik, ekonomi dan sebagainya.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa masing-masing fenomena geosfer dikaji oleh berbagai cabang ilmu yang lebih spesifik. Contohnya kajian litosfer oleh Geologi, atmosfer oleh Klimatologi, Geofisika dan Meteorologi, hidrosfer oleh Hidrologi, biosfer oleh Biologi, dan antroposfer oleh disiplin ilmu, seperti Sosiologi, Antropologi, Politik, Ekonomi, dan disiplin ilmu-ilmu yang lainnya.

Di manakah letak geografi? Geografi mempelajari ilmu kebumian dan kehidupan manusia secara terintegrasi. Geografi juga mempelajari hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik antara faktor fisikal dan manusia secara menyeluruh? Oleh karena itu, ilmu geografi berada pada dua pijakan antara ilmu alam dan ilmu sosial. Adapun yang menjadi ciri-ciri geografi adalah sebagai berikut.
 Geografi melihat permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusia dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
 Geografi melihat penyebaran manusia dalam ruang dan bagai mana ruang dengan segala sumber dayanya.
 Geografi melihat ciri khas suatu daerah sehingga persamaan dan perbedaan dari wilayah di permukaan bumi dapat terlihat dengan jelas.
 Dalam mempelajari suatu fenomena atau gejala, geografi selalu mengaitkannya dengan unsur letak, jarak, penyebaran, interelasi, gerakan, dan regionalisasi dari suatu wilayah.
contoh objek kajian atau studi material geografi
Sebagai contohnya dalam mengkaji masalah banjir. Geografi tidak hanya melihat luas genangan, kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, tetapi dikaji juga bagaimana latar belakang timbulnya fenomena banjir tersebut. Bagaimana penggunaan lahan di daerah hulu, penggarapan lahan, kemiringan lereng, intensitas hujan, dan faktor sosial budaya penduduk setempat di daerah hulu sungai?

Kajian jumlah dan kepadatan penduduk, pemilikan lahan, cara penggarapan lahan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalam memanfaatkan potensi lingkungan. Kemudian, diamati juga bagaimana peranan daerah hilir sebagai daerah limpasan air, seperti lebar kedalaman sungai, penggunaan lahan, dan faktor sosial, budaya, serta ekonomi penduduk setempat di sekitar sungai.

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi seperti aspek bebatuan, tanah, gempa bumi, cuaca, iklim, gunung berapi, udara, air serta flora dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia.


Objek Formal
Objek formal adalah sudut pandang dan cara berfikir terhadap suatu gejala di muka bumi, baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spasial) yang meliputi:
Pola persebaran gejala tertentu di permukaan bumi (spatial pattern)
 Keterkaitan atau hubungan yang terjadi antargejala atau fenomena tersebut (spatial system)
 Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut (spatial process).

Dari pandangan objek formal, maka akan muncul beberapa pertanyaan yang dikenal dengan 5 WH + 1H. Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi sehingga hasil uraiannya jelas sebagai cara pandang geografi. Pertanyaanpertanyaan tersebut yaitu sebagai berikut.

#1 What
Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui apa yang terjadi.
#2 Where
Pertanyaan mengenai lokasi, persebaran fenomena atau gejala di permukaan bumi dengan tujuan untuk mengetahui di mana fenomena atau gejala tersebut terjadi.
#3 When
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui kapan peristiwa tersebut terjadi.
#4 Why
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi.
#5 Who
Pertanyaan ini untuk mencari pelaku dari terjadinya suatu peristiwa di alam, agar orang mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut atau individu yang terlibat di dalamnya.
#6 How
Pertanyaan ini untuk mencari jawaban dari bagaimana peristiwa tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan baik.
contoh objek kajian atau studi formal geografi
Contoh penerapan aplikasi penggunaan 5WH + 1H dalam mengkaji bencana kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebagai berikut.
 (What) Apa yang terjadi?
Jawab: kekeringan.

 (Where) Di mana kekeringan itu terjadi?
Jawab: di Kabupaten Gunung Kidul.

 (When) Kapan kekeringan itu terjadi?
Jawab: terutama pada musim kemarau tiba (April  Oktober).

 (Why) Mengapa kekeringan itu bisa terjadi?
Jawab: karena pengaruh iklim dan faktor litologi penyusun di kawasan tersebut.

 (Who) Siapa yang harus terlibat dalam mengatasi kekeringan tersebut?
Jawab: seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah, akademisi, dan pemerintah pusat.

 (How) Bagaimana kekeringan itu berlangsung?
Jawab: kekeringan melanda seluruh kawasan batu gamping di wilayah gunung kidul, hal ini ditandai dengan mengeringnya sumur-sumur penduduk, sungai, dan telaga atau sumber mata air yang ada.

Tema yang paling mendasar dari objek formal geografi adalah region yaitu kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lainnya. Karakteristik atau ciri khas suatu tempat dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia, atau gabungan dari keduanya.

Terdapat banyak cara untuk menentukan region bergantung pada kriteria apa yang akan dipergunakan (fisik, sosial, aktivitas ekonomi, budaya, politik, bahasa, agama, etnik, dan kriteria-kriteria lainnya). Ruang lingkup atau cakupan region pun sangat bervariasi, seperti desa, kota, kabupaten, provinsi, negara, atau himpunan-himpunan internasional, contohnya region Asia Tenggara.

Regionalisasi pada dasarnya adalah pengumpulan, peng klasifikasian atau pengelompokan wilayah ke dalam wilayah yang sejenis. Dari pengelom pokan tersebut pada akhirnya akan tampak daerah yang menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan.

Objek formal studi geografi adalah cara pandang keruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Konsep geografi sangat beragam, salah satunya meliputi lokasi, jarak, tempat, hubungan timbal balik, gerakan dan perwilayahan.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru