Loading...

4 Macam Bentuk Galaksi, Gambar dan Contohnya Lengkap

Advertisement
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur. Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik (gravitasi).

Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka ragam. Secara garis besar, menurut morfologinya galaksi dibagi menjadi empat tipe yaitu galaksi elips, galaksi tidak beraturan, galaksi spiral dan galaksi spiral berpalang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini.
4 Macam Bentuk Galaksi: elips, tak beraturan, spiral dan spiral berpalang
1. Galaksi Elips (Elliptical Galaxy)
Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips. Galaksi yang termasuk dalam tipe elips ini mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo, galaksi Fornax dan Galaksi Skulpter.

Ciri-ciri galaksi elips (E) adalah sebagai berikut:
 Terlihat seperti bola lonjong besar yang bersinar.
 Terdiri dari bagian pusat roda dan selubung di sekelilingnya.
 Bentuknya agak pipih, kerapatan bintang pada pusatnya tergantung gravitasi massanya.
 Jumlahnya ± 20% dari semua galaksi yang diketahui.

2. Galaksi Tak Beraturan (Irregular Galaxy)
Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, artinya tidak mempunyai bentuk dasar spiral ataupun elips. Anggota dari galaksi ini terdiri atas bintang-bintang tua dan bintang-bintang muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bimasakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bimasakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas dan debu-debu.

Ciri-ciri galaksi tak beraturan (TB) antara lain sebagai berikut.
 Terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal.
 Jumlahnya kurang dari 5% semua galaksi yang diketahui.

3. Galaksi Spiral (Spiral Galaxy)
Galaksi spiral merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol).

Anggota galaksi spiral adalah bintang-bintang muda dan tua. Bintang-bintang tua terdapat pada gugus-gugus bola yang tersebar menyelimuti galaksi. Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi.

Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih banyak diselimuti materi antarbintang, yaitu bahan yang membentuk bintang itu. Bulge pada galaksi spiral adalah bagian yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi terletak di arah Rasi Sagitarius, tetapi kita tidak dapat mengamatinya dengan mudah, sebab materi antarbintang banyak menyerap cahaya yang berasal dari pusat galaksi itu.

Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar daripada galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar.

Contoh lain galaksi spiral selain Bima Sakti adalah galaksi Andromeda. Ukuran Andromeda ini sedikit lebih besar daripada Bima Sakti. Galaksi Andromeda dan Bima Sakti termasuk galaksi spiral raksasa. Jarak galaksi Andromeda ini sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Untuk mengarungi jarak sejauh itu, cahaya memerlukan waktu 2,5 juta tahun.

Ini berarti bahwa cahaya yang kita terima dari galaksi ini adalah cahaya yang dikirimnya 2,5 juta tahun yang lalu yang menggambarkan keadaan galaksi tersebut pada waktu itu. Jarak ini dalam ukuran astronomi masih terhitung dekat, jarak ke galaksi-galaksi lainnya jauh lebih fantastis. Bahkan ada yang sampai milyaran tahun cahaya.

Ciri-ciri galaksi spiral adalah sebagai berikut.
 Terlihat seperti pusaran api raksasa.
 Mempunyai struktur yang teratur seperti Bima Sakti dan M31 di Andromeda;
 Mempunyai 3 bagian, yaitu:
1. Pusat roda
2. Selubung bulat yang membungkus pusat, terdiri dari bintang dan gugus bintang
3. Piringan dengan lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah khatulistiwa.
 Jumlahnya meliputi 62% dari semua galaksi yang diketahui. Bentuk galaksi spiral pusatnya tidak bulat, tetapi berbentuk cerutu dan kedua ujungnya terjulur.

4. Galaksi Spiral Berpalang (Barred Spiral Galaxy)
Pada galaksi ini terlihat dari bagian ujung suatu pusat keluar lengan-lengan spiral galaksi. Sekitar 18% dari jumlah galaksi di jagad raya ini berupa spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang terpotong.

Di antara keempat jenis bentuk galaksi tersebut strukturnya yang paling sempurna ialah bentuk spiral, yaitu sebagai berikut.
1. Mempunyai titik pusat sentral.
2. Lingkaran bintang yang bergerak mengelilingi sentralnya.
3. Piringan dengan lengan-lengan spiral yang selalu mengelilingi sentralnya.

Pada galaksi berbentuk elips susunannya lebih sederhana, yaitu:
1. Mempunyai titik pusat sentral dan
2. Mempunyai lingkaran bintang yang mengelilinginya.

Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini komposisinya sekitar 75% galaksi spiral (spiral dan spiral berpalang), 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tidak beraturan. Namun, ini bukan berarti galaksi spiral adalah galaksi yang paling banyak terdapat di alam semesta ini.

Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di alam semesta ini adalah galaksi elips. Jika diambil volume ruang angkasa yang sama, orang akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang redup sehingga teramat sulit untuk diamati.

Galaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Pusat galaksi berada dalam gugusan bintang Sagitarius. Diperkirakan galaksi ini berumur 12  14 biliun tahun dan terdiri atas 100 biliun bintang.

Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan menempuh jarak sekitar 9,5 juta kilometer. Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 juta km. Hal ini berarti garis tengah galaksi Bima Sakti sekitar 100.000 × 9,5 juta km, atau 950 ribu juta km.

Untuk memudahkan perhitungan, digunakan satuan jarak, yaitu tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi Bima Sakti sekitar 10.000 tahun cahaya. Lalu, di mana letak Matahari? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, melainkan hanyalah salah satu dari 200 miliar bintang anggota Bima Sakti.

Bintang-bintang anggota galaksi Bima Sakti tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar antara 4 sampai 10 tahun cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota dari sistem tiga bintang Alpha Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.

Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Dalam alam semesta, ada begitu banyak sistem seperti ini yang mengisi setiap sudut langit sampai batas yang dapat dicapai oleh teleskop yang paling besar. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 500 cm di Mt. Palomar sampai kira-kira satu miliar galaksi. Jadi, tidaklah salah jika seseorang memperkirakan bahwa andaikan seseorang memiliki teleskop yang jauh lebih besar, orang tersebut dapat melihat jauh lebih banyak lagi galaksi-galaksi di alam semesta ini.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru