Loading...

Galaksi: Pengertian, Ciri-Ciri, Bentuk, Contoh dan Gambar Lengkap

Advertisement
Apabila kita memperhatikan sejenak lautan bintang pada malam hari yang cerah, terpikir oleh kita betapa maha besarnya kekuasaan Tuhan yang telah menciptakannya. Jutaan bahkan miliaran bintang dan benda angkasa tersusun secara teratur membentuk Galaksi maupun Tata Surya. Lalu tahukan kamu apa yang dimaksud dengan Galaksi itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.

Pengertian Galaksi
Berapakah jumlah bintang yang ada di jagad raya ini? Pertanyaan inilah yang mengilhami para ilmuwan terutama para astronom untuk meyelidikinya. Para ahli astronomi menyimpulkan bahwa galaksi yang terdapat di alam semesta ini berjumlah miliaran dengan tiap-tiap galaksi terdiri atas ratusan miliar bintang. Untuk dapat mengamati apalagi menghitungnya, tentu tidak dapat hanya melihat dengan menggunakan mata telanjang, perlu alat bantu yang disebut teleskop.

Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur.

Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka ragam.

Contoh Galaksi tempat Bumi berada adalah Bimasakti. Galaksi Bimasakti termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/detik, dalam waktu satu tahun cahaya akan ditempuh jarak sekitar 9,5 triliun kilometer. Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 triliun km.

Hal ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 × 9,5 triliun km atau 950 biliun km (950 diikuti dengan 15 buah nol di belakangnya). Luar biasa jauhnya, bukan? Untuk memudahkan perhitungan, maka digunakan satuan jarak yaitu tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi kita sekitar 10.000 tahun cahaya. Lalu, di mana letak Matahari kita? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bimasakti.

Matahari bukanlah bintang yang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200 miliar buah bintang anggota Bimasakti. Bintang-bintang anggota Bimasakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.

Sejarah Penemuan Galaksi
Astronom William Herschel mengamati bintang-bintang dan menemukan bentuk galaksi. Pada tahun 1780, dia merupakan orang pertama yang menyatakan bahwa beberapa objek yang tampak di langit pada malam hari kemungkinan adalah galaksi lain yang sangat jauh dari tata bintang kita. Tahun 1923, teori Herschel dapat dibuktikan kebenarannya oleh Edwin Hubble (ilmuwan Amerika). Hubble menemukan bahwa alam semesta selalu berubah-ubah. Alam semesta ini dapat memuai.

Tahun 1929, Hubble mengemukakan asal-usul alam semesta. Ia mengamati galaksi-galaksi jauh dan mengatakan bahwa galaksi-galaksi tersebut menjauhi kita dengan cara tertentu yang teratur. Penemuan Hubble ini menimbulkan dua teori utama terjadinya alam semesta sehingga terbentuklah galaksi. Galaksi adalah sekumpulan bintang yang jumlahnya berjuta-juta.

Teori Asal-Usul Terbentuknya Galaksi
Terdapat dua teori utama yang mengungkap terjadinya galaksi. Dua teori tersebut adalah sebagai berikut.
1. Teori Big Bang
Teori ini dikemukakan pada tahun 1930 oleh Georges Lemaitre, seorang padri dan astronom bangsa Belgia. Menurut Teori Big Bang, alam semesta berasal dari suatu ledakan hebat yang melemparkan jasad-jasad ke segala arah. Lambat laun, jasad-jasad itu membentuk galaksi.

2. Teori Keadaan Tetap
Teori ini dikemukakan tahun 1948 oleh 3 orang ahli, yaitu Hermann Bondi, Thomas Gold, dan Fred Hoyle. Menurut teorinya bahwa alam semesta berada dalam keadaan serba tetap. Walaupun galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, kepadatan alam semesta tidak berubah karena secara terus-menerus terjadi pembentukan jasad baru.

Para ilmuwan saat ini mendukung Teori Big Bang (dentuman besar atau ledakan besar). Menurutnya, dentuman atau ledakan itu menandai terciptanya alam semesta yang terjadi antara 12 sampai 25 ribu juta tahun yang lampau. Awan gas berlompatan, lambat laun mendingin dan membentuk galaksi.

Apa itu Black hole (Lubang Hitam)

Black hole (lubang hitam) terbentuk pada periode ledakan itu dan sangat berperan menimbulkan fluktuasi-fluktuasi (goncangan) gravitasional hebat. Diameter black hole sangat kecil, yaitu antara 3  10 km, kerapatan 100 juta ton per cm3 . Black hole ini dapat meledak dahsyat berturut-turut dalam waktu pendek.

Black hole merupakan benih-benih terbentuknya galaksi-galaksi di sekitarnya. Para astronom berpendapat bahwa objek pemancar radio kuat karena berada pada pusat-pusat galaksi yang terlihat bercahaya terang. Alami quasar (objek pemancar radio) menunjukkan bahwa energi masif quasar (tenaga pemancar radio yang padat) dapat dihasilkan oleh black hole.

Ciri-Ciri Galaksi
Galaksi memiliki ciri-ciri tertentu untuk membedakannya dengan kabut kosmis. Ciri-ciri tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
 Galaksi dapat terlihat jelas di luar jalur bintang Kali Serayu, jauhnya ribuah bahkan jutaan tahun cahaya dari matahari kita. Kali Serayu adalah nama lain dari Galaksi Bima Sakti. Kali Serayu disebut juga sebagai susunan jalan susu atau milky way system.
 Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, yaitu mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya sehingga mudah dikenal.
 Galaksi mempunyai cahaya sendiri. Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan.
 Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya.

Macam-Macam Bentuk Galaksi dan Contohnya
Jika kamu keluar rumah pada malam hari yang cerah, kamu akan dapat menyaksikan ribuan bintang di langit menghias angkasa. Beberapa di antaranya terlihat jelas dengan kemilau sinarnya. Namun, di antara banyak bintang tersebut tampak bintang yang muncul dan tenggelam tertutup oleh gelapnya malam. Beberapa di antaranya lagi tampak menyerupai kabut sinar yang terlihat tidak begitu jelas letaknya antarbintang anggota galaksi. Kondisi ini dipengaruhi oleh bentuk galaksi. Bagaimana sebenarnya bentuk galaksi di alam semesta ini?

Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu tipe galaksi spiral, elips, dan tak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi-galaksi tersebut. Hasil pengamatan para astronom menunjukkan bahwa galaksi-galaksi yang terdapat di jagat raya ini terdiri atas 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tak beraturan.

Walaupun begitu, galaksi elips diyakini merupakan tipe galaksi yang paling banyak terdapat di jagat raya ini. Jika kita mengambil volume ruang angkasa yang sama, kita akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang terlihat begitu redup, sehingga amat sulit untuk diamati. Bagaimanakah karakteristik dari tipe-tipe galaksi tersebut?
1. Galaksi Tak Beraturan
Galaksi ini tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri atas bintang-bintang tua dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bimasakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bimasakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas dan debu-debu.
contoh bentuk galaksi tak beraturan

2. Galaksi Elips
Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips. Galaksi yang termasuk dalam tipe elips ini mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintangbintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
contoh galaksi bentuk elips

3. Spiral Spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral) dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral terdiri atas bintang-bintang tua dan muda. Bintang-bintang tua terdapat pada kumpulan bintangbintang yang berjumlah ratusan dan berbentuk bola (gugus bola). Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi.
contoh galaksi spiral
Galaksi spiral berotasi dengan cepat sehingga membuat galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Contoh dari galaksi tipe ini adalah galaksi Andromeda dan galaksi Bimasakti. Di galaksi Bimasakti inilah Bumi sebagai bagian dari sistem Tata Surya berada.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru